JAKARTA (Lampungpro.co): CEO Honda Motor Toshirio Mibe pada Rabu (19/6/2024) meminta maaf kepada para pemegang saham. Hal ini terkait terungkapnya manipulasi yang dilakukan perusahaan dalam pengujian mesin 22 mobilnya.
Skandal manipulasi itu merupakan bagian dari penyelidikan yang digelar oleh Kementerian Transportasi Jepang yang diungkap ke publik pada awal Juni. Ada 38 model mobil yang tersangkut kasus tersebut dan 22 di antaranya adalah buatan Honda.
"Kami sungguh meminta maaf atas kerisauan ang terjadi," kata Mibe dalam pertemuan para pemegang saham di Tokyo, dilansir dari The Japan Times, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (20/6/2024).
Meski demikian Honda menepis kekhawatiran dengan mengatakan bahwa kasus tersebut hanyalah "masalah teknis". Para petinggi Honda juga berjanji akan berusaha sekuat tenaga agar kasus serupa tak terjadi lagi di masa depan.
Kantor Honda Digerebek
Sebelumnya pada 10 Juni 2024 kantor Honda Motor di Tokyo, digerebek oleh Kementerian Transportasi sebagai buntut terungkapnya manipulasi uji keselamatan terhadap 22 mobil Honda.
Honda sebelumnya mengakui berlaku curang dalam pengujian 22 mobilnya selama periode 2007 sampai 2022 lalu. Selain itu laporan hasil pengujian tersebut juga dimanipulasi agar sesuai dengan standar pemerintah.
Kementerian Transportasi Jepang mengatakan akan memutuskan sanksi yang dijatuhkan kepada Honda. Kemudian, empat merek kendaraan bermotor lain, yang terlibat dalam skandal tersebut.
Sebelumnya pemerintah Jepang juga menggeledah kantor Mazda, Toyota, Suzuki dan Yamaha dalam kasus yang sama. Kasus manipulasi hasil uji keselamatan itu terungkap setelah Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan 85 produsen otomotif untuk mengevaluasi kembali proses sertifikasi produk mereka, termasuk di dalamnya terkait uji keselamatan.
Perintah evaluasi itu dikeluarkan setelah skandal manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu dan Toyota terungkap pada akhir 2023 lalu. Daihatsu diketahui melakukan manipulasi selama lebih dari 30 tahun dan terhadap sejumlah besar model mobilnya yang dijual di pasaran, termasuk Indonesia.
Dalam kasus terbaru ini, sebanyak 38 model mobil terdampak. Terbanyak adalah dari Honda, yang berjumlah 22 model. Mobil-mobil Honda itu sudah tak dijual lagi, tapi masih beredar di jalanan. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1612
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia