LAMPUNG UTARA (Lampungpro.com): Situasi keselamatan di jalan cukup buruk. Di mana, hasil riset WHO, Indonesia berada di urutan kelima di dunia yang angka kematian akibat kecelakaan cukup tinggi. Sehingga, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. Di dalamnya memerintahkan lima kementerian sebagai koordinatornya, kata Kapolres Lampung Utara AKBP Esmed Eryadi, saat Pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018, di depan Ramayana setempat, Minggu (30/7/2017).

Kelima kementerian itu, kata Esmed, adalah Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (Nasional), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementrian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan Polri. Selanjutnya, kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah dari tahun 2013-2023. Dan diharapkan jumlah korban lalu lintas ini bisa berkurang sebanyak 50 persen dihitung dari jumlah lama lantas dari tahun 2013, kata Esmed.

Misalnya, lanjut dia, korban lakalantas tahun 2013 sekitar satu juta orang, diharapkan tahun 2023  turun menjadi lima ratus ribu orang. Sehingga, Presiden mengeluarkan peraturannya untuk menekan tingkat kematian akibat kecelakaan secara signifikan. Saya mengimbau  kepada masyarakat Lampung Utara untuk mentaati semua peraturan yang ada. Dan, selalu memakai alat pengaman dalam berkendara demi keselamatan diri kita masing-masing," kata Esmed.

Tampak hadir Kapolres Lampung Utara AKBP. Esmed Eryadi, Wakapolres Kompol Suparman Dandim 0412/Lampung Utara Lektol Inf RD Bahtiar Kurniawan, Asisten lll Efrizal, kadis dan kepala bagian, tokoh masyarakat Ansori, Polisi Cilik (Pocil), serta komunitas pecinta keselamatan lalu lintas.

Kepala Bagian Operasional (KBO) Polres Lampung Utara Iptu Tukiyanto menyampaikan kegiatan Pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan Tahun 2017-2018 merupakan moral untuk kita semua. Hal itu demi meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan akibat terjadinya kecelakaan dalam berlalu lintas. Untuk itu, dari program-program pemerintah yang dicanangkan ini harus kita implementasikan kemasyarakat. 

Dia juga mengatakan tujuan kegiatan itu, untuk menunjukkan inspirasi pribadi dalam keselamatan berlalu lintas. Kemudian, menginformasikan hal-hal baru terkait upaya peningkatan kualitas kelamatan, mendorong orang untuk berbuat baik dan membangun budaya tertib berlalu lintas. Selain itu, memberdayakan segala potensi yang ada maupun kelompok-kelompok masyarakat, berbagai hiburan atau permainan yang sifatnya positif untuk membangun kepercayaan akan melanggar lalu lintas," kata dia. (ASKA/PRO2)