PALEMBANG (Lampungpro.co): Kepolisian Resor Ogan Ilir, Sumatera Selatan, resmi menahan tiga tersangka dugaan tindak penganiayaan terhadap Muhammad Akbar (19 tahun), mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, hingga meninggal dunia saat mengikuti pra pendidikan dasar (diksa) Resimen Mahasiswa (Menwa).

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri, mengatakan peristiwa tindak pidana ini diawali dengan dilaksanakannya kegiatan pra diksar Menwa di Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, sejak Minggu (13/10). Saat kegiatan tersebut, korban diduga mengalami pengeroyokan atau penganiayaan dari ketiga tersangka secara bersama-sama, hingga menyebabkan korban akhirnya meninggal dunia pada Kamis (17/10). 

Hal itu diperkuat dengan keterangan saksi dan sejumlah barang bukti yang telah diamankan polisi. "Dari hasil penyelidikan ketiga tersangka ini melakukan tindak penganiayaan terhadap korban, sehingga terhitung sejak kemarin mereka resmi ditahan," kata Firli saat gelar perkara di Polres Ogan Ilir, Minggu (3/11/2019).

Firli menjelaskan, ketiga tersangka yakni Riko Willyan Saputra, Khoirul Imami, dan Ibnu Sina. Ketiganya tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Taman Siswa Palembang, yang saat pelaksanaan pra diksar Menwa, mereka bertindak sebagai panitia atau senior. "Ketiganya akan dijerat dengan pasal 170 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara," jelas dia.

Seperti diketahui, Muhammad Akbar tewas saat mengikuti pra Diksar Menwa gabungan dari Universitas Taman Siswa dan Universitas Muhamadyah Palembang, di Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sejak Minggu (13/10/2019). 

Kemudian, setelah beberapa hari mengikuti beragam rangkaian kegiatan, kaki korban mengalami kram, Rabu (16/10/2019) siang. Setelah diperiksa seniornya, korban akhirnya dibawa ke rumah sakit. Tak lama dalam perawatan medis, korban tewas, pada Kamis (17/10/2019). Untuk kebutuhan penyelidikan, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.(**/PRO2)