Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kemenpora Sosialisasikan Penguatan Moderasi Agama di Universitas Malahayati, Ajak Generasi Muda Bersikap Inklusif dan Kolaboratif
Lampungpro.co, 17-Oct-2024

Febri 180

Share

Sosialisasi Moderasi Beragama di Universitas Malahayati | Lampungpro.co/Dok Malahayati

"Jika kita membangun relasi dari awal dengan cara yang kompetitif, protektif, bahkan reaktif, kita justru akan cenderung menutup diri. Setiap ada hal baru, kita merasa terancam, baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, maupun keagamaan, padahal kita harus membongkar cara pandang eksklusif ini dan menggantinya dengan inklusivitas, sebagai prasyarat penting untuk kehidupan yang plural dan beragam," ungkap Asrorun.

Asrorun turut mengingatkan kepada para peserta, bahwa dunia saat ini semakin "borderless" atau tanpa batas, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun budaya. Hal ini terlihat dari bagaimana negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, yang kini membuka diri untuk berkolaborasi dengan dunia internasional.

Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, Asrorun menjelaskan, tantangan utama bagi generasi muda saat ini adalah mengubah mindset atau cara berpikir mereka. Dengan waktu yang terbatas hanya sekitar 21 tahun lagi menuju tahun 2045, generasi muda harus mulai mempersiapkan diri dari sekarang.

"Jika sekarang berusia 20 tahun, maka pada saat Indonesia mencapai 100 tahun kemerdekaannya, usia akan 41 tahun. Lihatlah contoh Dr. Muhammad Kadafi, Rektor Universitas Malahayati, yang sudah menjadi anggota DPR dan memimpin kampus sebesar ini pada usia yang masih muda. Apa yang kalian persiapkan untuk menyambut Indonesia Emas?" tanyanya kepada peserta.

Asrorun juga menjelaskan, peta jalan untuk mencapai Indonesia emas sudah ditetapkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) hingga tahun 2045. Namun posisi generasi muda dalam peta itu sangat tergantung pada cara pandang mereka terhadap perubahan yang terjadi saat ini.

Ia juga mengingatkan dalam era yang semakin kompetitif ini, pendekatan kolaboratif harus lebih diutamakan daripada bersaing secara sempit.

Prof. Dr. Asrorun juga menjelaskan, dalam relasi sosial yang terus berubah, inklusivitas menjadi syarat utama untuk tetap relevan. Ia turut menyoroti pentingnya generasi muda membangun jejaring yang luas dan membuka diri terhadap ide-ide baru.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

15139


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved