Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kesal Harga Anjlok, Viral Petani di Lampung Barat Lempar Ratusan Kilogram Tomat ke Jurang
Lampungpro.co, 21-Jan-2023

Amiruddin Sormin 6539

Share

Petani tomat di Lampung Barat kesal harga tomat anjlok. SUARA.COM/ANTARA

SUKAU (Lampungpro.co): Anjloknya harga tomat membuat sejumlah petani di Pekon (Desa) Hanakau, Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, meradang.Mereka melakukan aksi protes atas turunnya harga tomat dengan cara membuang ratusan kilogram buah tomat hasil panen ke jurang.

Dalam rekaman vidio amatir yang diterima, terlihat dua petani membuang satu peti tomat ke jurang. Kemudian terlihat sejumlah peti berisi tomat matang lainnya yang berada di mobil pick up.

"Tomat murah enggak laku, lebih mahal kotaknya daripada buah tomat," ujar salah seorang petani yang ada dalam video tersebut seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co) dari Antara, Sabtu (21/1/2023).

Selanjutnya salah seorang petani tomat, Pudin, mengatakan, petani merasa kesal sebab saat ini harga tomat anjlok, hanya berkisar di harga Rp600 sampai Rp800 per kilogram. "Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang.Sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp800, enggak ketutupan sama modalnya," kata Pudin , saat diwawancarai di Sukau, Lampung Barat, Sabtu (21/01/2023).

Dia mengatakan, harga tomat saat ini  jauh turunnya, karena harga standar tomat bulan lalu berkisar harga Rp4.000 per kilogram. Namun saat ini yang terjadi harga tomat turun hingga harga Rp600 sampai Rp800 rupiah per kg.

Menurut dia, dalam sekali panen petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam. Dalam satu kotak tersebut, bisa mencapai 50 kg dan dengan masa tanam selama 80 hari.

Dia mengatakan, bahwa tomat yang  dipanen akan dijual keluar daerah seperti ke Padang. "Iya mas tahun-tahun yang lalu kami menjual tomat keluar daerah. Namun sekarang dengan harga anjlok ini nggak bisa, enggak kebayaran ongkosnya," katanya.

Akibat harga tomat yang anjlok ini, kata dia, memang setiap tahun terjadi dan untuk mengantisipasi dampak kerugiannya yang lebih besar, para petani juga menanam jenis sayuran lain. "Karena memang dari dulu juga sering terjadi seperti ini makanya kami menanam sayuran lainnya juga untuk mengantisipasi kerugian yang lebih banyak," ujarnya.

Pudin berharap, agar pemerintah turun langsung menstabilkan harga tomat tersebut. "Harapan kita tentu agar harga tomat bisa naik lagi, bisa stabil agar para petani juga tidak merasa terbebani dengan harga pasar seperti sekarang ini," pungkasnya. (***)

Editor Amiruddin Sormin 

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1262


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved