Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ketahanan Pangan: POLINELA Gagas Transformasi Menuju Desa Sadar Iklim di Banjarrejo, Lampung Timur
Lampungpro.co, 12-Nov-2025

Sandy 370

Share

Tim dosen PKM POLINELA saat memberikan ilmu mengenai Transformasi Menuju Desa Sadar Iklim di Desa Banjarrejo | LAMPUNGPRO.CO/Ist

LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (POLINELA) secara aktif mengambil peran dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui Program Pengabdian Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk Transformasi Menuju Desa Sadar Iklim.

Kegiatan yang dilaksanakan selama empat bulan, dari Bulan September hingga Desember 2025, ini berkolaborasi dengan mitra Kelompok Tani Eko Budi di Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. Inisiatif ini merupakan upaya penting untuk mendorong masyarakat desa agar berperan aktif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Kepala Desa Banjarrejo, Bambang Sutejo, mengapresiasi dan berharap kegiatan positif seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.

Bambang mengatakan, bahwa desa yang dipimpinnya menghadapi tantangan yang kompleks, terutama dalam sektor pertanian dan lingkungan.

“Sebagian besar masyarakat masih mengandalkan sistem pertanian konvensional yang sangat bergantung pada pupuk dan pestisida kimia,” ujar Bambang.

Praktik tersebut, jelasnya, meskipun mampu meningkatkan hasil dalam jangka pendek, tapi jangka panjang justru mengancam keberlanjutan usaha tani.

“Dampaknya nyata dirasakan tanah semakin miskin hara, keanekaragaman hayati menurun, dan produktivitas tanaman terus melandai,” kata Bambang.

Ironisnya, lanjut Kepala Desa, ketersediaan pupuk bersubsidi juga semakin terbatas dan menambah tekanan biaya produksi yang dihadapi petani.

Selain masalah pertanian, terang Bambang Sutejo, masalah pengelolaan lingkungan juga menjadi sorotan.

“Belum adanya sistem pengelolaan sampah terpadu di desa menyebabkan limbah pertanian seperti jerami, batang jagung, dan kotoran ternak yang sebenarnya berpotensi besar sebagai bahan kompos—justru banyak dibakar,” ujarnya.

Kebiasaan ini, dinilai berkontribusi pada emisi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global dan memicu cuaca ekstrem.

Pertanian yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk kimia berlebihan dan pembakaran jerami, diduga menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim yang dampaknya dirasakan saat ini.

Untuk mengatasi permasalahan ganda ini, Tim PKM Desa Sadar Iklim yang terdiri dari Arum Sekar Buana, S.Si., M.Sc. (Ketua Tim), Dr. Dulbari, S.P., M.Si., dan Tri Pujiana, S.P., M.P. dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan (TPTP) POLINELA, merancang empat fokus kegiatan.

Kegiatan PKM tersebut meliputi: 1) Bimbingan teknis (Bimtek) budidaya cerdas iklim; 2) Bimtek pengelolaan sampah rumah tangga dan konservasi lingkungan terpadu menggunakan Lubang Multiguna (Lu-Mu); 3) Penanaman pohon (alpukat) secara organik; dan 4) Pelatihan pembuatan pupuk organik metode alami Indonesian Natural Farming (INF).

Tidak hanya memberikan peningkatan aspek pengetahuan dan keterampilan, Tim PKM juga memberikan paket bantuan teknologi kepada mitra.

Bantuan ini diserahkan dalam bentuk aset, yaitu: 250 bibit alpukat siap tanam dengan teknologi budidaya organik, 20 Lubang Multiguna (Lu-Mu) untuk pengelolaan sampah rumah tangga dan konservasi lingkungan, serta 10 buah peralatan pendukung untuk pembuatan pupuk organik cair.

Program ini, jelas Arum, diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi GRK nasional, meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas dan dampak perubahan iklim , serta menyediakan data mitigasi dan adaptasi yang dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan di tingkat lokal.

“Bahwa manfaat dari kegiatan ini multidimensi,” kata Arum.

Dengan adanya kolaborasi antara Perguruan Tinggi, pemerintah desa, masyarakat, dan kelompok tani, diharapkan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang, Desa Banjarrejo akan bertransformasi menjadi Desa Sadar Iklim.

“Aktif dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta mendukung program ketahanan pangan nasional,” terang Arum. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

23807


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved