#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Hasil penelitian Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) menunjukkan sebanyak 41 unit masjid di lingkungan Kementerian, lembaga Negara, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpapar paham radikal. Tentu saja hal tersebut tidak bisa dianggap sepele, kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Untuk itu, ia meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendalami temuan P3M. Sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan. Menurut dia, dengan adanya hasil survei tersebut, menjadi pengingat bagi BNPT, kementerian/lembaga, dan BUMN untuk selalu mewaspadai radikalisme.

Namun, kata dia, dapat dilakukan upaya menumbuhkan rasa nasionalisme dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Bhinneka Tunggal Ika. Ia juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) memberi pelatihan dan penyuluhan secara berkala kepada para tokoh agama dan ulama yang biasa menyampaikan ceramah keagamaan. 

Sehingga, ceramah yang disampaikan dapat memupuk rasa damai dan kekeluargaan antarumat beragama. Selain itu, tambahnya, Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan keagamaan, dapat menindaklanjuti temuan tersebut dengan menggelar rapat kerja bersama menteri agama. Undang pula P3M untuk meminta penjelasan mengenai sejumlah mesjid yang disusupi paham radikal, kata dia. (**/PRO2)