BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Provinsi Lampung, Muhammad Kadafi, mengatakan Indonesia tidak perlu punya nuklir untuk menjadi negara digdaya dan adidaya. "Sebagai negara agraris cukup dengan menguasai 25% pasar pangan dunia, kita pasti menjadi negara digdaya," kata Kadafi, saat Rapat Koordinasi Wilayah Barat Kadin di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Senin (14/5/2018).

Untuk itu, kata Kadafi, selain urusan proyek infrastruktur, Kadin harus konsens terjadap pengembangkan sektor pertanian dan perkebunan. Dia menilai bahan baku hasil pertanian dan perkebunan yang sangat melimpah dan berkualitas seperti kopi, kakao, lada, sawit, karet, kelapa, padi, dan jagung jangan lagi berorientasi ekspor barang baku.

"Kadin Lampung berkomimen menghembangkan sektor ini dan mendorong pelaku usaha khususnya UMKM untuk mengolah produk agar bernilai tambah untuk mendongkrak daya saing. Sudah saat ada industri kakao di Lampung, minimal jadi pasta," kata Kadafi yang juga Rektor Universitas Malahayati itu.

Dia menilai potensi mengembangkan industri pertanian Lampung kini makin terbuka dengan dibangunnnya berbagai infrastruktur di era Presiden RI Joko Widodo. "Kami berharap ke depan keterlibatan pengusaha lokal bisa dioptimalkan dalam pembangunan berbagai infrastruktur karena dengan perputaran uang di daerah dapat berdampak pertumbuhan ekonomi," kata Kadafi.

Terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membuat negara-negara Asean berlomba memperluas ekonomi. "Semua negara mengundang investasi dan menghilangkan hambatan arus barang. Tak lama lagi konektivitas internasional Lampung tak hanya lewat laut, tapi juga lewat udara. Untuk itu, kita perlu memperkuat integrasi ekonomi domestik, meningkatkan daya saing global, baik dari sisi SDM, skala usaha, maupun produk dan jasa," kata Kadafi. (PRO1)