Ilustrasi permainan judi. LAMPUNGPRO.CO/DOK

PANARAGAN (Lampungpro.co): Jajaran Satuan Reskrim Polres Tulang Bawang Barat (Tubaba) menahan lima warga yang sedang asyik bermain judi di Tiyuh Pulung Kencana RK 03 RT 05 Kecamatan Tulang Bawang Tengah pada Jumatt (29/10/2021) tadi malam.

Kelima orang warga tersebut salah seorang bernama Sa, warga Tiyuh Mulya Jaya yang juga salah satu calon kepala Desa Mulya Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah. Dia rencananya ikut Pemilihan Kepalo Tiyuh (Desa) pada 9 Desember 2021.

Belum ada informasi resmi dari pihak Polres Tubaba. 

Namun seorang anggota Satreskrim Polres Tubaba membenarkan jika ada penangkapan tersebut. "Iya (ada penangkapan oknum calon Kepalou Tiyuh), detailnya ke Unit Pidana Umum (Pidum)," kata anggota Itu saat dihubungi via WhatsApp, tadi malam.

Dihubungi terpisah, AKP Andre Try Putera belum menjawab pertanyaan wartawan. Penangkapan tersebut juga dibenarkan oleh Bripka Ihwan, Bhabinkamtibmas Tiyuh Pulung Kencana saat ditanya wartawan melalui pesan singkat WhatsApp pasca penangkapan tersebut.

"Ya penangkapan itu dari Polres di RK 03 RT 05 Tiyuh Pulung Kencana. Betul saya Bhabinnya, tapi pada saat orang tersebut main (judi, red) saya tidak ada di TKP tempat kejadian perkara). Orang yang main itu dibawa ke Polres, jumlahnya lima orang," terang Bripka Ihwan.

Sementara, Ari Irawan, praktisi hukum di Tubaba menegaskan, jika calon kepalo tiyuh tersangkut masalah hukum, panitia pemilihan harus membatalkan status pencalonannya. "Dalam peraturannya sudah dijelaskan bahwa warga yang mencalonkan diri sebagai calon kepalo tiyuh harus memiliki integritas dan melalui seleksi yang konkrit. Salah satu syaratnya keterangan bersih diri yang dikeluarkan oleh aparat penegak hukum seperti kepolisian bahkan dari pengadilan negeri," ujarnya.

Dengan demikian, kata Irawan, pada masa tahapan pemilihan kepalo tiyuh, para calon harus menaati peraturan tersebut. "Pada kasus ini, jika informasi tersebut benar, panitia di tingkat tiyuh harus menyampaikan laporannya ke Panitia Kabupaten untuk menganulir atau mendiskualifikasi pencalonannya," tegasnya. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Laporan Sayuti