Total kapasitas produksi green hydrogen tersebut, bisa digunakan untuk 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 Km perhari.
Dari sisi biaya operasional, kendaraan hidrogen ini juga lebih murah dibandingkan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau kendaraan listrik.
Dengan harga BBM Rp13 ribu perliter, maka biaya operasional kendaraan listrik per 1 Km-nya Rp1.300. Sementara kendaraan listrik, dengan biaya pengisian di SPKLU Ultra Fast Charging per kWh sebesar Rp3.700, maka biaya operasional per 1 Km-nya Rp550.
Sementara harga hydrogen dari GHP PLN saat ini Rp2,3 USD per-Kg, maka biaya operasional per 1 Km-nya Rp 270.
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih, juga bisa menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter pertahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 pertahun.
Darmawan berharap, HRS ini akan menjadi pusat inspirasi bagi pihak-pihak terkait, untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang lebih luas.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi energi baru yang berkelanjutan, menjadikan negara ini sebagai contoh bagi negara-negara lain di dunia. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4177
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia