Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Listrik PLN di Tambak Dipasena Sering Byarpet, Udang Mati dan Produksi Terganggu
Lampungpro.co, 03-Apr-2021

Amiruddin Sormin 1978

Share

Jaringan listrik PLN dan kincir air mati di tambak udang Dipasena, Kecamatan Rawajitu, Tulangbawang, Sabtu (3/4/2021). LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Seringnya listrik PLN padam terutama malam, membuat petambak udang di Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, sebagian udang mati kekurangan oksigen. Akibat seringnya listrik padam, membuat petambak belum berani menambah kepadatan tebar karena khawatir belum ada jaminan listrik tidak mati terlalu lama.


Eshak Johansyah salah satu petambak di Kampung Bumi Dipasena Jaya menyampaikan kekecewaannya atas padamnya PLN sejak Sabtu (3/4/2021) dinihari dan baru menyala kembali pada pukul 14.00 WIB. Listrik PLN ini sering sekali mati, dan semalam itu ternasuk lama dari pukul 00.00 sampai pagi ini pukul 10.00 belum hidup," kata Eshak, kepada Lampungpro.co.

Dia mengaku udang di tambaknya ada yang mati karena pasokan oksigen terputus akibat listrik PLN mati. "Saya sudah upaya menghidupkan mesin genset cadangan tapi ternyata ada kerusakan. Saya harus kesana-kemari mencari mesin pengganti. Baru siang mesin cadangan baru bisa hidup. Tapi udang keburu ada yang mati," kata Eshak.

Dia mengatakan saat masuk ke dalam tambak untuk cek dasar tambak, ternyata udang ada yang mati sekitar 50 kilogram. "Ini tebar benur tak banyak hanya 30 ribu per tambak, umur udang sdh 65 hari size 80. Untung masih bisa selamat, kalau panen total saya bisa bangkrut, rugi sampai Rp70 juta," kata dia.

Johan berharap pihak PLN segera melakukan upaya nyata dan antisipasi agar tidak lagi listrik mati. "Kalau toh ada masalah di jaringan harusnya bisa segera diatasi," kata dia. 

Terkait keluhan Petambak Dipasena, Lampungpro.co mencoba menghubungi kepala ULP PLN Rayon Menggala, Jimmya Manalu, tapi sampai siang ini dia belum merespon pertanyaan yang disampaikan. Nafian Faiz, tokoh petambak Dipasena meminta PLN meningkatkan kualitas layanan termasuk langkah antisipasi kalau ada masalah jaringan di wilayah Dipasena.

"Pemadaman sering terjadi tapi belum ada upaya signifikan dari PLN, sehingga kejadian berulang. Napas udang itu tergantung berputarnya kinci di tambak. Kalau listriknya mati ya, mati juga kincirnya. Untungnya petambak masih ada genset cadangan dan tebaran udang belum padat. Kalau tidak, miliaran kerugian yang akan dialami petambak. Target produksi udang nasional bisa tercapai bila ada kerja sama semua sektor, termasuk PLN," kata Nafian. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

265


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved