Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Local Media Summit 2022: Jadi Ajang Curhat dan Solusi Pengelolaan Media Lokal di Indonesia
Lampungpro.co, 27-Oct-2022

Amiruddin Sormin 2426

Share

Pemimpin Redaksi Suara com Suwarjono (kanan) saat tampil di acara Coolaborating Night LMS, Kamis (27/10/2022) malam. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam pertemuan ini. Pertama adalah adanya kesenjangan pengetahuan antara media di Jakarta dan daerah terkait pengetahuan digital, teknologi, dan bisnis model. Suwarjono mengatakan, model lama bisnis media lokal yang berbasis iklan dan langganan sudah ketinggalan ketika diterapkan ke media baru.

Saat ini bisnis model media lokal menghadapi tantangan besar.Paling banyak ke depan adalah melakukan eksperimen baru karena belum menemukan titik keseimbangan baru bagi media publisher, ujarnya seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co).

Ini karena orang Indonesia tidak mau berlanggangan tidak mau membeli sebuah konten. Dan ini menjadi tantangan cukup berat. Iklan sangat tidak mendukung terhadap pola kerja publisher, jelas Suwarjono.

Sementara bisnis model saat ini yang mengandalkan pageviews, akan berhadapan dengan konten receh, hantu, prank, hoaks. Konten receh dengan konten jurnalisme yang pembacanya kecil, secara iklan kalah harganya. Tantangan cukup besar bagi kita untuk beradaptasi, berubah. Poinnya kalau itu diteruskan nasib jurnalisme kita bisa habis kalau model bisnis tetap sama, ujar dia.

Isu ini cukup menantang sehingga butuh banyak sharing mencari pola baru, bisnis model bagi media lokal. Suwarjono membagi lima model biaya untuk media atau model bisnis media saat ini.

Pertama media sebagai konten kreator dimana membuat konten untuk platform global seperti google, facebook, twitter, intasgram, tiktok. Media sebagai konten kreator atau konten provider, ancamannya adalah media jadi tergantung dengan platform tersebut.

Lalu ada media dengan berbasis berlangganan di mana hal ini menurut Suwarono, cukup berat. Membuat media sebagai tempat display sebagai outlet sementara bisnisnya di tempat lain. Saya kebayang 2024 ,media sebagai outlet dipakai calon-calon, ujar Suwarjono.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

4933


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved