Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mahasiswa Teknokrat Indonesia Silvia Marta Wijaya Belajar Membatik di Rumah Batik Jawa Timur
Lampungpro.co, 20-Nov-2023

Sandy 5445

Share

Dokumentasi Universitas Teknokrat Indonesia | Lampungpro.co/Ist Humas UTI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia Silvia Marta Wijaya berkesempatan mengunjungi Rumah Batik Jawa Timur. Ini adalah bagian dari program yang ia jalani menjadi peserta pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) di Universitas Dr Soetomo, Surabaya, selama satu semester ke depan.

Marta, sapaan akrabnya, mengatakan, rumah batik ini memproduksi berbagai jenis motif batik. Kata dia, Rumah Batik Jawa Timur memproduksi dua batik yakni tulis dan cap. Marta berujar, batik tulis di sini biasanya diproduksi selama dua hari.

Peminatnya bukan hanya lokal, melainkan konsumennya berasal dari mancanegara seperti Myanmar, Singapura, dan Malaysia.

Marta mengakui, ia sangat menyukai motif banget di tempat yang ini yang ia nilai keren. Apalagi para pekerja di sini ramah dan mau menceritakan soal batik.

Pengelola tempat ini memberikan langkah-langkah dalam membatik secara detail. Kami dijelaskan mulai dari membuat pola, mengukir pola pakai lilin atau biasa disebut klowong, habis itu mewarnai kain, dan lainnya, kata Marta.

Kata Marta, ia dan teman-teman mahasiswa PMM lainnya juga berkesempatan membatik. Buat Marta, ia pengalaman perdana. Jadi wajar kalau ia masih kaku.

Menurut aku ini asyik banget sih mengukir batik ini. Sedikit susah karena memang baru pertama kali, kata Marta.

Di sini juga banyak menyimpan koleksi kain batik dari zaman kuno yang berumur 100- 120 tahun. Ia juga mendapat masukan dari pemilik usaha ini agar mau mengeksplorasi budaya Indonesia.

Ketika kalian mengetahui budaya Indonesia, akan tumbuh rasa cinta kepada budaya Indonesia. Jangan sampai warga asing yang mendahului, kata Syarif Usman, pemilik usaha, pada Sabtu (18/11/2023). 

Marta juga senang karena di sini juga menyediakan kain, kemeja, dress, baju-baju lain bermotif batik yang keren. Kata Marta, di sini pengusahanya lebih banyak menjual kain. Harganya juga bervariasi.

Mulai dari Rp200 ribuan, yang katun sampai Rp1,5 juta. Bahkan yang sutra mencapai Rp7,2 juta, kata dia. (***) 

Sumber : Rilis UTI

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18006


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved