PUGUNG (Lampungpro.co): Bhabinkamtibmas Polsek Pugung Polres Tanggamus Bripka Mukri Wiododo bersama Kanit Binmas Aipda Elvan Mardiansyah merespons keluhan wali murid terkait praktek perjudian anak-anak melalui lotre gosok di MI Mathlaul Anwar, Kebumen, Pekon Banjar Agung Udik, Pugung. Respon tersebut dengan kunjungan ke sekolah untuk menindaklanjuti aduan tersebut.
Pasalnya ada wali murid menyampaikan keprihatinan atas praktek perjudian yang meresahkan. Sehingga, anak-anak sering membeli lotre gosokan dengan uang saku mereka.
Pasalnya, lotre itu dikhawatirkan anak-anak menjadi terobesesi hadiah besar di tengan ketidakmampuan untuk membeli makanan dan minuman yang seharusnya menjadi prioritas anak-anak seumur mereka. Kapolsek Pugung Ipda Ori Wiryadi, mengungkapkan dalam kunjungan itu, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak sekolah guna menanggapi laporan dari wali murid, Selasa, (21/11/2023), siang.
"Pihak sekolah juga memberikan kesempatan kami untuk memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi MI Mathlaul Anwar agar tidak terlibat dalam praktek pembelian lotre dan untuk menggunakan uang saku dengan bijak," kata Ipda Ori Wiryadi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra.
Kapolsek melanjutkan, penyuluhan, juga berkeliling menemui para pedagang untuk memastikan apakah benar adanya lotre tersebut. Namun pada hari tadi tidak ditemukan penjual.
"Kami sudah periksa, yang jualan lotere waktu tadi kesana sudah tidak ada. Namun kami tetap imbau anak-anak tidak lagi membeli lotere termasuk para pedagang agar tidak menjualnya," ujarnya.
Kapolsek menegaskan, aksi respon ini merupakan bagian dari upaya pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya. "Wali murid yang melaporkan menyampaikan terima kasih atas tindakan cepat Bhabinkamtibmas dan Kanit Binmas dalam menanggapi permasalahan yang merugikan para siswa-siswi," tandasnya.
Sementara itu, Kepsek MI Mathlaul Anwar, Nurul Halim mengatakan pihaknya memang mengetahui dan melarang adanya penjualan lotere bahkan pedagang tidak datang."Kami sebelumnya memang sudah melakukan langkah dengan melarang anak-anak membeli dan melarang penjual berdagang lotre pada jari sebelumnya," kata Nurul Halim.
Dia mengaku berterima kasih atas kehadiran Bhabibkamtibmas ke sekolahnya. Sehingga para siswa semakin faham bahwa pembelian lotre memiliki efek negatif. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1450
Bandar Lampung
1694
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia