LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Antisipasi terjadinya aksi pelemparan bus di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) wilayah Lampung Selatan, yang dalam kurun waktu dua bulan ini sangat marak terjadi. Menjelang Natal dan tahun baru ini, Kepolisian Resor (Polres) Lampung Selatan membentuk tim khusus anti begal dan kriminalitas dari Resmob dan Sabhara Polda Lampung.

"Kita bentuk tim khusus dari Resmob dan dari segi preventifnya, Bhabin Kamtibmas kami himbau untuk sosialisasi himbauan ke masyarakat. Karena, yang sudah permah kita tangkap, waktu itu merupakan anak-anak dibawah umur," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Eddie Purnomo, Selasa (17/12/2019).

Selain itu, saat Nataru mendatang, Polres Lampung Selatan juga menerjunkan tim, untuk berjaga di pos pelayanan dan pos pengamanan di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yang masuk dalam lintasan wilayah hukum Polres Lampung Selatan.

"Ya nanti akan kita tempatkan, di lokasi-lokasi yang kita anggap rawan kejahatan. Termasuk kejahatan pelemparan bus di wilayah hukum Lampung Selatan. Meskipun pelakunya rata-rata dibawah umur, nantinya akan kita lakukan pembinaan," ujar Eddie.

Hingga saat ini, Polres Lampung Selatan baru menangkap 3 orang pelaku, yang sudah dilakukan pembinaan. Polres Lampung Selatan menghimbau masyarakat, untuk menjaga, mendidik, dan melakukan pengawasan kepada anaknya agar tidak terlibat dalam kriminalitas.

"Kami akan kerahkan 400 personil untuk pengamanan Natal dan tahun baru mendatang. Termasuk di Pelabuhan Bakauheni, Bandara Raden Intan, dan rest area yang ada di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," jelas Eddie.

Sebelummya, aksi pelemparan bus dimana sasarannya Bus Damri jurusan Lampung-Jakarta, masih marak terjadi di Kalianda, Lampung Selatan. Selama kurun waktu November-Desember 2019, sebanyak tujuh unit bus Damri rusak akibat pelemparan di Kalianda dan sekitarnya. Terakhir, aksi pelemparan menimpa bus Damri Royal Class rute Gambir-Bandar Lampung, Minggu (15/12/2019), pukul 01.30 WIB. (FEBRI/PRO2)