Pelaku Pak Ogah Saat Berkasi di Putaran Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Setelah sebagian ditangkap jajaran Polresta Bandar Lampung, keberadaan polisi cepek atau dikenal Pak Ogah masih banyak tersebar disejumlah jalan protokol Bandar Lampung. Umumnya mereka beraksi di jalanan jalur dua, sehingga mengincar kendaraan hendak putar balik.

Bagi sejumlah orang, keberadaan Pak Ogah sedikit terbantukan. Namun banyak juga yang menganggap keberadaan Pak Ogah sering meresahkan, karena seringkali berbuat nakal.

Salah satu warga Way Halim bernama Rifki (38) mengaku keberadaan Pak Ogah meresahkan. Ini karena mereka lebih mementingkan uang pengendara, ketimbang memperhatikan lalu lintas.

SEBELUMNYA : Bikin Macet dan Meresahkan, Polisi Tangkap Enam Pak Ogah di Bandar Lampung Ini

"Saya sering putar balik disekitaran Jalan Teuku Umar, kadang bikin macet karena tidak memperhatikan arus lalu lintas. Kalau saya lihat para pelaku Pak Ogah itu masih remaja usia 16 hingga 18 tahun," kata Rifki.

Hal senada juga diungkapkan Dewi Astuti (30) warga Rajabasa, Bandar Lampung juga hampir mengeluhkan hal serupa. Ia berharap kepolisian dan pihak terkait, bisa menindak tegas para pelaku Pak Ogah.

"Saya harap jangan cuma ditangkap terus dibina, tapi harus ada efek jera. Harusnya polisi dan Dinas Perhubungan berjaga di tempat putar balik 24 jam, utamanya yang rawan kemacetan," ujar Dewi Astuti.

BACA JUGA : Lagi, Enam Pak Ogah di Bandar Lampung Ditangkap Karena Bikin Macet Jalanan

Dari sejumlah masyarakat yang ditemui Lampungpro.co, kebanyakan mereka mengeluhkan hal yang sama. Mereka juga meminta pihak terkait, untuk menindak tegas para pelaku Pak Ogah.

Sementara itu, dari penelusuran Lampungpro.co disejumlah jalan protokol di Bandar Lampung, masih banyak para pelaku Pak Ogah beraksi. Terbanyak ada di Jalan Z.A Pagar Alam, terlebih di dekat putaran IIB Darmajaya dan putaran Indomaret - Burger King.

Padahal sebelumnya, banyak yang tertangkap kepolisian di daerah tersebut. Namun mereka tidak kapok dan tidak ada efek jera apapun. (***)

Editor : Febri Arianto