Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Masih Dikaji Ulang ITB, Pemprov Lampung Tetap Lanjutkan Pembangunan Teropong Bintang
Lampungpro.co, 08-Sep-2020

Amiruddin Sormin 2283

Share

Pembangunan jalan menuju lokasi oberservatorium di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman, Gunung Bentung, Kemiling pada 2018. LAMPUNGPRO.CO/PEMPROV LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung tetap melanjutkan pembangunan Lampung Astronomical Observatory (LAO). Saat ini, rencana tersebut, masih dikaji ulang oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pembangunan LAO ini merupakan gagasan bersama Institut Teknologi Sumatera (Itera), Pemerintah Provinsi Lampung, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Gunung Betung, Sumber Agung, Kemiling Bandar Lampung. Awalnya, pembangunan tahap awal teropong bintang ini akan dibangun lima unit bangunan terpadu dan ruas jalan sepanjang 12 km di kawasan seluas 30 hektare.

"Kelanjutan pembangunan tersebut masih mau dikaji ulang dulu kelayakannya oleh ITB," kata Kepala Dinas BMBK Lampung Mulyadi Irsan, kepada Lampungpro.co, Senin (7/9/2020). 

Mulyadi menjelaskan kajian itu antara lain bagaimana teropong bintang punya kelayakan yang tepat. "Contohnya, kawasan itu kan jalur hutan lindung. Jadi, jangan sampai hutan terbakar gara-gara oknum yang tidak bertanggung jawab membuat putung rokok. Nah, salah satu kajian seperti itu agar teropong bintang ini benar-benar bisa berjalan baik," ujar Mulyadi yang juga mantan Kepala Balitbangda Provisi Lampung itu. 

Dia menjelaskan pelaksanaan pembangunan belum bisa dia jelaskan. "Tunggu apa kajian yang akan dilakukan ITB," kata Mulyadi. 

Peletakan batu pertama (groundbreaking) LAO berlangsung pada 20 Oktober 2018. Gubernur Lampung saat dijabat M. Ridho Ficardo pernah berkomitmen menggelontorkan dana Rp65 Miliar untuk membangun observatorium yang digadang-gadang bakal yang terbaik di Asia Tenggara itu. 

Menurut Rektor Itera, Ofyar Z. Tamin, Provinsi Lampung dipilih karena memiliki posisi yang strategis dan layak untuk membangun observatorium astronom. Menurut Ofyar, Lampung memiliki stabilitas geologis seperti jauh dari gempa, dan Lampung secara meteorologisnya Lampung memiliki kesamaan dengan Observatorium Boscha, Bandung, Jawa Barat.

Dia mengatakan Itera akan menunggu langkah selanjutnya dari Pemerintah Provinsi Lampung. Penghentian pembangunan LAO yang disebut berada dalam kawasan hutan lindung, menurut Rektor tidak berpengaruh terhadap pengembangan Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL). "Saat ini OAIL tetap berjalan di kampus Itera," kata Ofyar. (PRO1) 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

15374


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved