JAKARTA (Lampungpro.com) : Masuknya nama Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Brigjen Krishna Murti sebagai salah satu kandidat ketua umum PSSI tak dipermasalahkan oleh Mabes Polri. Menurut Juru Bicara Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, selama tak mengganggu tugas pokok sebagai perwira kepolisian, Karo Misinter Polri itu dipersilakan masuk ke bursa pencalonan pemimpin sepak bola nasional. "Silakan saja, yang penting dia ada izin dari pimpinannya," kata dia, Rabu (27/2/2019).
Dedi mengungkapkan, Mabes Polri tak membatasi kiprah para anggota di luar institusi. Termasuk jika ada anggota yang aktif memimpin federasi olahraga nasional. Karena, selama ini pun memang banyak para perwira tinggi di kepolisian yang ikut aktif di bidang keolahragaan. Ia mencontohkan salah satunya, mantan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. Jenderal polisi bintang tiga itu saat menjabat wakapolri juga diminta sebagai Komandan Kontingen Indonesia saat Asian Games 2018.
Syafruddin pun selama aktif di kepolisian terlibat dalam struktur organisasi kesebelasan Persija Jakarta. "Yang pasti, setelah dia nanti menyatakan ikut pencalonan (PSSI), harus ada izin dari atasannya. Dan kami inginkan dia mengikuti pencalonan sesuai prosedur," ungkap Dedi.
PSSI memang sedang merencanakan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mencari ketua umum baru. KLB dilakukan setelah sejumlah petinggi PSSI saat ini berstatus sebagai tersangka dalam penyidikan skandal sepak bola di Satgas Antimafia Bola. Sebagai wakil Satgas Antimafia Bola. Nama Krishna Murti mencuat setelah berhasil menjerat beberapa nama pelaku yang diduga melakukan pidana dalam skandal pengaturan dan manipulasi pertandingan.
Pekan lalu, satgas bikinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu menetapkan Plt Ketum PSSI Joko Driyono sebagai tersangka penghancuran barang bukti mafia bola. Joko ditetapkan sebagai tersangka beberapa pekan setelah menggantikan peran Ketum PSSI Edy Rahmayadi yang mengundurkan diri dari federasi pada 20 Januari lalu.
Rencana PSSI menggelar KLB pun mengundang spekulasi tentang regenerasi kepemimpinan sepak bola nasional. Nama Krishna menjadi salah satu yang sorot untuk maju sebagai calon ketua umum. Meskipun ia merupakan perwira aktif di kepolisian, regulasi internal federasi membolehkan. Edy Rahmayadi, saat memimpin federasi pada 2016, juga menjabat sebagai Panglima Kostrad dengan pangkat letnan jenderal (letjen).(**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
329
Lampung Selatan
25581
Humaniora
3473
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia