Rudi Wijayanto SH (44) warga Sukarame, Bandar Lampung penerima manfaat JKN-KIS BPJS Kesehatan| FEBRI/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pelayanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para peserta. Mulai dari pelayanan dasar dan rawat jalan di FKTP baik di Puskesmas, Klinik ataupun Dokter Praktek Perorangan (DPP) sampai dengan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di rumah sakit daerah hingga rumah sakit ternama. Semua pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS difasilitas kesehatan diberikan tanpa dipungut biaya tambahan sepanjang mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku.

Salah satu penyakit berat yang banyak terjadi di Indonesia adalah kanker, yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, tua atau muda, pria-wanita, atau dari golongan berada sampai masyarakat tidak mampu. Biaya pengobatan kanker tidaklah sedikit, namun BPJS Kesehatan hadir dan siap membantu masyarakat yang terkena penyakit kanker. Hal ini sangat dirasakan oleh Rudi Wijayanto SH (44) yang merupakan warga Jalan Pulau Legundi Gang Arjuna Nomor 48 LK II, Sukarame, Bandar Lampung.

Rudi yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Lampung merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Kelas I. Ia juga mendaftarkan anak pertamanya yang bernama Muhammad Dhafa Gilbran sebagai peserta JKN-KIS. Dengan terdaftarnya Dhafa sebagai peserta JKN-KIS, Rudi sangat merasa bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS. Pasalnya pada awal Januari 2019 lalu, Dhafa terserang penyakit kanker neuroblas stadium empat setelah susah buang air kecil dan mengandung darah.

"Ini  kartu KIS dipakai buat anak saya yang menderita kanker neuroblas stadium empat dan baru ketahuan awal Januari 2019 lalu. Setelah dicek lab segala macam dan di scan, maka vonisnya seperti itu, dan langsung kami rujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (RSCM) di Jakarta. Lalu dilakukan operasi sampai melakukan kemoterapi terakhir awal September kemarin dengan kemoterapi per tiga minggu sekali. Ini semua biaya ditanggung oleh JKN-KIS," kata Rudi saat ditemui Lampungpro.co, Senin (30/9/2019).

Awalnya, Rudi mengaku anaknya ini tidak pernah merasakan gejala apapun hingga dilakukan pemeriksaan ke dokter tidak ada penyakit yang ditemukan. Sebelum akhirnya ada gejala susah buang air kecil (BAK) dan ada kandungan darah. Setelahnya ia periksa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeluk (RSUDAM) Lampung untuk dilakukan pengecekan lab, USG, lalu di CT scan. Setelahnya dokter memvonis untuk dilakukan operasi. Bergegas Rudi mempersiapkan untuk membawa anaknya dirujuk ke RSCM.

"Manfaat dari JKN-KIS ya seperti ini, semuanya ditanggung. Karena seperti kita ketahui penyakit ini membutuhkan biaya yang mahal. Dengan JKN-KIS ini semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Mulai dari pengobatan, operasi hingga berkali-kali kemoterapi semuanya gratis tidak ada biaya apapun. Saran saya untuk peserta lainnya, agar mengikuti prosedur yang berlaku dan ikuti ritme jalannya. Kalau memang diikuti maka tidak akan terasa sulit," ujar dia.

Dhafa sendiri menjalani perawatan di RSCM Jakarta selama 22 hari dari mulai pemeriksaan, operasi hingga pasca operasi.  Selama itu, Dhafa tidak dipungut biaya apapun lantaran semuanya ditanggung BPJS Kesehatan dan perlakuan terhadap semua peserta JKN-KIS tidak ada diskriminasi, semua diperlakukan sama. Rudi berharap kepada BPJS Kesehatan untuk lebih ditingkatkan lagi pelayanannya dan inovasinya.(FEBRI/PRO2)