Target wisman 2017 dengan 15 juta itu, menurut Arief Yahya, berarti seat capacity atau jumlah tempat duduk penerbangan yang ke tanah air masih minus 4 juta. Kapasitas sekarang, hanya cukup untuk 12 juta tahun 2016. Masih ada kekurangan kursi 4 juta, yang 75 persen-nya atau 3 jutanya harus dipenuhi dari air connectivity. Karena 75 persen wisman masuk ke tanah air dengan menumpang pesawat. Sisanya, dengan penyeberangan ferry, dan pos lintas batas atau crossborder.
Di 2017 ini, Menhub Budi Karya Sumadi memang makin tune in dengan Menpar Arief Yahya. Rumus 3A yang dipopulerkan dengan Akses, Atraksi, Amenitas oleh Arief Yahya itu langsung direspons Menhub. Spiritnya sama, Indonesia Incorporated. Dia ingin memperkuat konektivitas udara untuk memperkuat pariwisata menemukan targetnya.
Kebetulan, aksesibilitas udara adalah PR pertama yang ingin dituntaskan Menpar Arief Yahya di 2017, selain Go Digital dan Homestay Desa Wisata. Sebagai Negara kepulauan, jembatan udara memang paling krusial. Apalagi, jarak antardestinasi di Indonesia itu lumayan jauh. Sehingga kadang banyak keluhan, biaya transportasi Jakarta-Manado, Jakarta-Bali, Jakarta-Lombok, Jakarta-Labuan Bajo, Jakarta-Ambon, Jakarta-Raja Ampat sering kali lebih mahal dari Jakarta-Singapore, Jakarta-Kuala Lumpur, atau bahkan Jakarta-Bangkok.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4120
Lampung Selatan
1261
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia