JAKARTA (Lampungpro.com): Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta agar dalam pelaksanaan ospek mahasiswa baru tidak ada tindakan kekerasan. "Ospek tidak boleh ada radikal atau kekerasan dalam kampus," ujar Nasir beberapa waktu lalu.
Penerimaan mahasiswa baru sudah selesai dan perguruan tinggi di Indonesia sudah mendapatkan mahasiswa baru dengan beberapa proses seleksi. Setelah mahasiswa yang diterima selesai melakukan daftar ulang, artinya siap untuk mengikuti ospek atau pengenalan kampusnya masing-masing.
Ia menjelaskan ospek harus menjadi kegiatan yang mengenalkan mahasiswa baru tentang kampus dan fasilitas kampus. "Maka yang perlu kita lakukan apa? Mengenalkan tentang apa saja yang ada dalam kampus, fasilitas apa saja yang tersedia, bagaimana proses pembelajaran di dalam perguruan tinggi. Itu yang penting," jelas Nasir.
Pelaksanaan ospek seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa baru. Sebab, kegiatan tersebut biasanya mahasiswa baru diminta untuk membawa barang dan melaksanakan tugas tertentu. Bahkan, beberapa kali sempat terjadi kekerasan di ajang tahunan tersebut.
Nasir memperingatkan bahwa jika ada kekerasan di dalam kegiatan ospek, maka rektor perguruan tinggi dan direktur politeknik harus bertanggung jawab. "Yang namanya kekerasan dalam kampus harus kita hindari, lah kalau terjadi kekerasan dalam kampus maka rektor lah yang harus bertanggung jawab," tegas Nasir.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
450
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia