Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menyelamatkan Tapis dan Sastra Lisan
Lampungpro.co, 04-Jan-2017

Lukman Hakim 1454

Share

Tapis dan sastra lisan Lampug

SEJAK kecil, pria satu ini memang sudah sangat mencintai dunia seni dan budaya. Hobinya sejak SMP adalah melukis, main drama, menulis puisi, dan menulis cerpen. Bahkan, di SMP dia sudah sering menjuarai lomba melukis.

Waktu itu, Raswan remaja sedang bersekolah di MTs Negeri 1. Bahkan, hobi itu terus berlanjut sampai ke SMA. Karya puisi dan cerpen hasil buah pikirannya, bahkan sempat dimuat di surat kabar.

Saat kuliah, Raswan mengambil Jurusan Bahasa dan Seni Universitas Lampung (Unila). "Semula, saya ingin melanjutkan kuliah ke Asri Yogyakarta. Namun, waktu itu, saya dan keluarga menilai Yogyakarta sebuah tempat yang sangat jauh dan di sana tidak memiliki keluarga. Akhirnya, pilihan tetap kuliah di Lampung, mengambil jurusan bahasa dan seni, kata pria kelahiran Tanjungkarang, 14 Maret 1966.

Saat kuliah, Raswan pernah mengikuti kegiatan temu penyair. Bahkan, tahun 1987, Raswan dilibatkan Anshori Djausal (budayawan Lampung) dalam kegiatan temu budaya, riset, studi pustaka, tentang budaya Lampung. Baik itu soal seni suara, sastra lisan, maupun tapis sendiri. Bahkan, Raswan masuk Tim Masterplan Pariwisata Bagian Sosial Budaya.

Tahun 1997--1998, bersama Tim Smith, peneliti dari Kansas, Amerika Serikat. Raswan sendiri serius menekuni usaha tapis sejak tahun 1996, terinspirasi dari banyak orang-orang yang membuat tapis, tapi tidak sesuai dengan defenisi tapis itu sendiri.

Apalagi, pada Kongres Tekstil 1999 di Yogyakarta, ada kesepakatan bahwa untuk membuat kerajinan tradisional harus membuat 100 persen sesuai dengan aslinya; jangan ada yang dikurangi dan jangan ada yang ditambah. "Boleh saja modifikasinya, tapi tidak difungsikan dalam adat," kata dia.

Profesinya, kini, sebagai peneliti, pengamat, dan perajin Tapis Lampung, mendapat dukungan penuh keluarga. Bahkan, mantan guru ini, akan terus bertekad melestarikan budaya Lampung, terutama sastra lisan maupun kain tradisional tapis. (Raf)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

22705


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved