PEKANBARU (Lampungpro.com): Dihantui merasa tidak tenang, seorang tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Sialangbungkuk, Pekanbaru, dalam kasus pembunuhan berinisial EP alias Efra (23) menyerahkan diri. "Dia menghubungi keluarga lalu menyerahkan diri ke rutan karena merasa tidak tenang," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino, di Pekanbaru, Sabtu (14/5/2017).

Efra diketahui divonis sembilan tahun dan baru menjalani hukuman selama dua tahun. Yang bersangkutan mengaku kembali ke rutan karena masih punya tanggung jawab menjalankan hukuman selama tujuh tahun lagi. Saat kabur, Jumat (5/5/2017), dia mengaku tidak ada yang memberi komando. Tapi hanya karena melihat teman sesama napi kabur maka dia ikut juga. "Selama kabur dia pergi ke hutan-hutan kota lima hari dan setelah itu pura-pura menjadi pemungut sampah," tambah Vivino.

Efra merupakan tahanan ke-321 dari 448 orang yang melarikan diri. Saat ini masih ada 127 tahanan kabur yang belum tertangkap dan menyerahkan diri. Pihak Rumah Tahanan Sialang Bungkuk sudah memberi data 140 tahanan yang kabur sejak Rabu (10/5/2017). Dari daftar itu sudah 12 yang tertangkap dan satu lainnya tidak masuk daftar juga menyerahkan diri karena ketika masuk belum terdata.

Untuk Sabtu ini, hingga sore baru satu napi kasus pembunuhan itu yang menyerahkan diri. Sebelumnya pada Jumat (12/5/2017) tahanan terakhir yang kembali ke rutan adalah yang tertangkap di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Napi bernama Zendi, dia ditangkap Polres Padang Pariaman, Kamis (11/5/2017), di Korong Rukam Pauh Manih, Nagari (desa) Koto Dalam Selatan, Kecamatan Padang Sago. (*/PRO2)