Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

MoU Forum Rektor, ini Tiga Rekomendasi yang Dihasilkan
Lampungpro.co, 05-Nov-2017

Lukman Hakim 983

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Forum Rektor Indonesia (FRI) dalam acara penandatangan nota kesepahaman dan ramah-tamah di Hotel Bukit Randu, Sabtu (4/11.2017) malam, mengeluarkan tiga rekomendasi berupa langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membangun karakter bangsa. Acara ini dihadiri rektor dari universitas di Lampung dan luar Lampung.

Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, Ketua Panitia Lokal sekaligus Rektor Universitas Teknokrat Indonesia mengatakan, Kalau orang pintar Indonesia tidak kekurangan. Namun, sosok yang mempunyai budi pekerti dan akhlakul karimah sulit untuk dicari. Dari Focus Group Discussion ini menghasilkan tiga rekomendasi. Yaitu Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk membangun karakter bangsa.

Ketiga rekomendasi itu adalah;

  1. Pendidikan karakter harus dimulai melalui pendekatan agama yakni mendekatkan generasi muda dengan pemuka agamanya dan kitab sucinya.
  2. Pendidikan karakter harus memberikan generasi pemuda pemahaman terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
  3. Pendidikan karakter juga harus didukung dengan peningkatan keterampilan (soft skill) dan pengetahuan (knowledge).

Menurut Nasrullah Yusuf, pendidikan karakter bangsa tidak bisa berdiri sendiri dan bukan hanya ditargetkan untuk siswa, mahasiswa, dan masyarakat. Namun, juga bagaimana pendidikan karakter menyentuh ranah pemerintahan. Pendidikan Karakter harus didukung dengan penegakkan hukum (law enforcement) yang tegas dari pemerintah. Pendidikan karakter juga perlu dimulai dari ranah keluarga, sekolah, kampus, dan masyarakat.

Untuk itu, kata dia, diperlukan sarana atau fasilitas keagamaan yang menunjang pendidikan karakter generasi muda, mengingat pentingnya agama sebagai tuntunan setiap insan yang beriman. "Karakter juga harus diletakkan sebagai fondasi yang harus dibangun sejak dini melalui beragam media. Seperti seni dan budaya, karena di dalamnya tidak hanya mengandung tontonan tetapi juga tuntunan.

Nasrullah juga menjelaskan pemaparan seni dan budaya dapat mengenalkan kembali kepada generasi muda akan kearifan lokal (local wisdom). Perlu dibangun suatu roadmap dalam membangun karakter untuk mencapai tujuan oleh para stakeholder terkait agar terlihat capaian-capaian program pembangunan karakter ini. Roadmap ini kemudian diterjemahkan lagi ke dalam action plan jangka pendek dan jangka panjang yang akan dirumuskan bersama, kata dia.

Nasrullah juga menjelaskan, dengan adanya revolusi industri generasi ke-4 dan semakin kuatnya pengaruh globalisasi, generasi muda Indonesia yang saat ini dikenal dengan generasi milenial kurang mengetahui karakter bangsanya sendiri yang mengandung nilai-nilai luhur Pancasila. Akibatnya, generasi muda saat ini kehilangan arah, sehingga memunculkan konflik-konflik seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme, gaya hidup materialistik dan intoleran.

#

"Kecenderungan generasi muda saat ini yang memiliki literasi rendah menjadikan mereka generasi yang tidak kreatif, ingin serba instan dalam menyelesaian pekerjaan, dan rentan terhadap plagiarisme. Untuk itu, diperlukan kembali penguatan pembangunan karakter bangsa agar dapat menjadi bangsa yang berdaya saing berdasarkan Pancasila," kata dia. (REKANZA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved