METRO (Lampungpro.com): Musyawarah Daerah (Musda) Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Metro ke-5 di kampus Universitas Muhammadiyah Metro, Sabtu (18/3/2017) hingga (19/3/2017) mengusung tema 'Gerakan perempuan muda Muhammadiyah berkemajuan untuk kemandirian bangsa'. Menurut Ketua PDNA Metro Tri Hanifah, Musda berangkat dari tantangan zaman dengan derasnya arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

"Kondisi ini menuntut organisasi perempuan untuk mampu menjawab perkembangan zaman yang ada dengan cara menghimpun dan menyusun program-program adaptif, membangun dakwah perempuan yang kreatif di era digital era linimasa. Bagaimana upaya untuk bisa berkontribusi menjadi pelopor dalam membangun peradaban yaitu membangun karakter generasi umat dan bangsa," kata Tri Hanifah, di Metro, Minggu (19/3/2017).

Hadir pada acara ini PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini, Wali Kota Metro yang diwakili Asisten I, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Metro, Ketua DPRD Metro, Pimpinan Ortom Muhammadiyah Metro, para pimpinan amal usaha Muhammadiyah Metro serta PC. Pada Musda ke-5 ini juga digelar seminar nasional yang menghadirkan PP Nasyiatul Aisyiyah sebagai pembicara tunggal dengan mengambil tema 'Reposisi perempuan sebagai pelopor Kebangkitan peradaban'.

Dalam sambutannya, Diyah Puspitarini, menyampaikan dalam berorganisasi dibutuhkan dua kesiapan yaitu kesiapan memimpin dan kesiapan dipimpin untuk melanjutkan tradisi kepemimpinan dan kebijakan organisasi. "Nasyiatul Aisyiyah sebagai sebuah gerakan mesti mampu merespon persoalan sosial yang terjadi di lingkungannya seperti maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Nasyiatul Aisyiyah perlu mengadvokasi persoalan-persoalan ini, selain kita harus terus mendidik diri kita, anak-anak kita dan para perempuan muda lainnya," kata Diyah Puspitarini.

�