Ketua Komnas PA Bandar Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Bandar Lampung, menyoroti penanganan dan pengawasan narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LKPA) Lapas II A Lampung, Tegineneng, Pesawaran. Hal ini menyusul tewasnya napi asal Bandar Lampung bernama Rio Febrian (17), karena dikeroyok empat rekannya dalam satu sel.

Ketua Komnas PA Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi Passa mengatakan, pengawasan Lapas anak seharusnya berbeda dengan Lapas lainnya. Komnas PA menilai, ada dugaan pembiaran dari petugas sipir LKPA Lampung, atas kasus pengeroyokan terhadap korban.

"Kami melihat ada kejadian anak dipukuli rekan satu selnya, jadi ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi ada petugas jaga di dalamnya, harusnya bisa dipisahkan atas kegaduhan yang terjadi," kata Ahmad Apriliandi Passa, Kamis (14/7/2022).

SEBELUMNYA : Napi Asal Bandar Lampung Tewas Dikeroyok Empat Orang di Lapas Anak Tegineneng

Salain itu, Komnas PA Bandar Lampung juga menilai, harusnya Lapas anak ini benar-benar dilakukan pembinaan agar bisa memperbaiki kesalahannya. Jangan sampai, Lapas khusus anak malah menghukumnya semakin ganas, sehingga ada sekat berbeda antara anak pendiam dan lainnya.

"Itu mesti diterbitkan petugas dan jangan sampai dibiarkan. Kami minta fasilitas seperti kesehatan dan lainnya di LPKA, agar bisa ditingkatkan dan bisa ditangani secara cepat," ujar Ahmad Apriliandi Passa.

Sebelumnya, seorang narapidana anak di Bandar Lampung, tewas dikeroyok empat rekannya sesama napi di LKPA Lapas II A Lampung, Tegineneng, Pesawaran, Selasa (12/7/2022). Korban diketahui bernama Rio Febrian (17). (***)

Editor : Febri Arianto