BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Setelah terjadi keributan antara sopir ojek konvensional dengan ojek online brand Gojek, Polresra Bandar Lampung memediasi keduanya. Pada mediasi yang berlangsung di Mapolresta Bandar Lampung, ojek konvensional dan ojek online siap menjaga kondusivitas dan Bandar Lampung. "Saya harap keputusan ini bisa ditaati dan disampaikan kepada seluruh anggota masing-masing," kata Kapolresta bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono, Senin (15/5/2017).

Selain Kapolresta, hadir juga dalam pertemuan tersebut perwakilan Kodim 0410/Bandar Lampung Agus S, Kabid Lantas Dishub Bandar Lampung Iskandar, ketua Persatuan Ojek Kota Bandar Lampung (Pokbal) Albert, perwakilan Otojek Ardi, perwakilan Gojek Emil. Ketua Pokbal Bandar Lampung Albert menyampaikan di Lampung ada sembilan ojek online dan bisa hidup berdampingan dengan ojek konvensional. "Ojek online asli Lampung mau menaati aturan dari kita, sudah berjalan satu tahun dan semua berjalan lancar," kata Albert.

Albert menegaskan hanya Gojek yang tidak mau menaati peraturan yang dibuat ojek konvensional. Ia mengaku Gojek merupakan pendatang baru yang mematikan pasaran ojek konvensional. "Ada yang mengambil penumpang di depan pangkalan ojek konvensional," kata dia.

Sementara, perwakilan Gojek Emil mengaku siap menaati peraturan yang ditetapkan ojek konvensional. Ia akan menyampaikan hasil pertemuan tersebut ke pihak manajemen di Jakarta. "Kita siap menjaga kondusivitas dan mengambil penumpang yang berjarak minimal 50 meter dari pangkalan ojek konvensional," ujar Emil. (EZAL/PRO2)