Direktur Ditlantas Polda Lampung Kombes Donny. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Operasi Zebra Krakatau 2020 yang berlangsung 26 Oktober hingga 8 November 2020 di Lampung juga menyasar kendaraan angkutan yang lebih kapasitas angkut alias over dimension over load (ODOL). Selain dikandangkan, truk juga akan dipotong sesuai ketentuan.

Menurut Direktur Ditlantas Polda Lampung, Kombes Donny Sabardi Halomoan Damanik, penertiban kendaraan ODOL ini menjadi bagian sasaran Operasi Zebra Krakatau 2020, karena tingkat pelanggarannya cukup tinggi di Lampung. Pada Minggu (18/10/2020), misalnya, pihaknya menahan empat truk ODOL di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung.

"Dampak negatif ODOL ini membuat jalan cepat rusak setiap tahun. Secara nasional, negara rugi Rp45 triliun akibat memperbaiki kalan rusak akibat truk obesitas. Laju kendaraan lain juga menjadi lambat, karena pengemudi lain harus menyesuaikan kecematan dengan truk ODOL. Waktu tempuh perjalanan juga menjadi lama, boros bahan bakar, dan polusi udara makin parah," kata Kombes Donny.

Selain itu, kata Donny, truk ODOL juga berpengaruh besar terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas. "Pengaruh secara teknis, berujung pada insiden faral seperti underspeed, pecah ban, dan rem blong," kata Donny.

Fenomeda unspeed, bermula dari beban angkut truk yang memengaruhi performa mesin. Akibatnya kendaraan tidak bisa melaju pada kecepatan minumum di jalan menanjak. "Menurut data Korlantas Polri pada tahun 2018-2019, truk ODOL menjadi salah satu penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas," kata Kombes Donny. (PRO1)