BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pihak terkait diminta turun tangan agar mensosialisasi bahaya permainan skip challenge yang menjadi viral di media sosial. Mengerikan membacanya. Saya khawatir anak-anak ikut-ikutan bermain skip challenge, kata Yati (45), guru di SMP negeri di Jatiagung, Lampung Selatan, Selasa (14/3/2017).
Menurut dia, pihaknya memang sudah mewanti-wanti siswanya agar tidak melakukan permaianan itu. Tapi, ya namanya anak-anak. Setelah dilarang, di depan kita nurut, di belakang kita coba-coba, kata ibu dua anak itu.
Andre, guru olahraga di sebuah SMP negeri di Bandar Lampung juga mengatakan pihaknya sudah meminta siswa tidak melakukan hal itu. Mengingat, permainan skip challenge sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Tapi, ya jawaban anak-anak itu ada saja. Untuk itu, perlu adanya sosialisasi ke sekolah-sekolah yang melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan kepolisian, kata dia.
Sementara itu, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari F Syam mengatakan aksi skip challenge bisa menyebabkan kekurangan oksigen atau hipoksia. "Skip challenge yang akhirnya mengakibatkan hipoksia tidak saja berdampak pada organ otak dan syaraf, tapi bisa berdampak pula pada organ-organ lain seperti organ lambung dan pencernaan," kata Ari di Jakarta, dilansir Antara.
Hipoksia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan permasalahan kesehatan karena akan berpengaruh pada organ-organ tubuh. Ari mengatakan hipoksia bisa terjadi karena kadar oksigen yang kurang dari udara.
"Di dalam tubuh kita sebenarnya keseimbangan oksigen dijaga oleh sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan. Untuk itu, kondisi hipoksia juga dapat terjadi jika kita mengalami kerusakan pada sistem jantung dan pembuluh darah dan sistem pernapasan."
Proses penekanan pada dada sendiri, kata dia, bisa menyebabkan trauma pada dada sampai patahnya tulang iga. Kondisi patah tulang juga bisa menembus paru sehingga terjadi kebocoran paru. Hipoksia akan menyebabkan gangguan pada berbagai organ mulai dari otak, jantung, paru, lambung dan pencernaan, hati, ginjal dan organ lainnya.
"Karena hipoksia menyebabkan organ-organ tersebut kekurangan oksigen. Penelitian doktor saya membuktikan kondisi hipoksia menyebabkan terjadinya perlukaan pada lambung berupa terjadinya ulkus. Secara klinis bisa terjadi nyeri pada ulu hati bahkan muntah darah pada pasien yang mengalami hipoksia akut," papar dia.
Memang setelah tekanan pada dada dilepas aliran oksigen akan kembali normal, namun bisa saja sudah terjadi gangguan pada organ walau masih ringan. Pada seseorang yang sudah ada kelainan jantung misal kelainan jantung bawaan atau pasien yang sudah ada gangguan paru bisa saja tekanan pada dada sesaat tersebut bisa menyebabkan komplikasi yang fatal. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
22422
Bandar Lampung
4600
Lampung Selatan
3585
162
17-Apr-2025
174
17-Apr-2025
206
17-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia