Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Organisasi Lingkungan Indonesia dan Dunia Suarakan "Love the Leuser Ecosystem"
Lampungpro.co, 01-Apr-2017

Lukman Hakim 2449

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Sejumlah organisasi pemerhati lingkungan di Indonesia dan dunia menyuarakan gerakan Love the Leuser Ecosystem untuk melindungi ekosistem Leuser dari kerusakan yang mengancam kehidupan flora dan fauna kawasan itu.

Dalam siaran pers dari Rainforest Action Network (RAN) disebutkan kampanye melindungi ekosistem Leuser menggunakan media seni grafis, fotografi, video dan realitas maya yang disebarkan melalui media sosial dan tradisional. Hal itu dilakukan untuk mengangkat profil dari lanskap Ekosistem Leuser.

Koordinator Komunikasi RAN Leoni Rahmawati menyebutkan mulai dari komunitas lokal, ahli biologi satwa liar ternama, konservasionis hutan, aktivis hak asasi manusia dan perubahan iklim, hingga aktor Hollywood Leonardo DiCaprio turut berpartisipasi dalam gerakan itu.

Ekosistem Leuser muncul dalam film dokumenter Leonardo DiCaprio yang berjudul Before the Flood sebagai daerah yang berfungsi penting untuk melindungi keseimbangan iklim dunia. Tujuan diadakannya gerakan Love the Leuser Ecosystem agar warga dunia mengetahui kekayaan keanekaragaman hayati di Leuser yang berdampak pada dunia, dan agar industri tidak merusak kawasan tersebut.

Kawasan itu diperkirakan seluas 2,6 juta hektare hutan hujan yang membentang di ekosistem Leuser menjadi salah satu yang terluas dan tersisa di Asia Tenggara. Wilayah ini menjadi tempat terakhir di dunia sebagai habitat orangutan, gajah, harimau, dan badak hidup bersama di alam bebas.

Para ilmuwan satwa liar telah memperingatkan bahwa empat jenis satwa yang kini terancam punah akan punah selamanya jika hutan yang tersisa di ekosistem Leuser ini hancur. Ekosistem Leuser merupakan ekosistem bersejarah yang dikenal oleh ilmu pengetahuan telah mengalami ribuan tahun evolusi tak terputus hingga menghasilkan salah satu konsentrasi keanekaragaman hayati tertinggi.

Di lansir Antara, ekosistem ini kaya flora dan fauna ini setidaknya memiliki 105 jenis mamalia, 386 jenis burung, 95 jenis reptil dan amfibi dan 8.500 spesies tanaman. Salah satu hewan yang disebut Thomas Leaf Monkey, atau dikenal sebagai Monyet Kedih merupakan spesies endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Kawasan itu membentang di antara dua provinsi di Sumatera yaitu Aceh dan Sumatera Utara. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1372


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved