Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pangkas Makan Karbohidrat, Perut Anda Akan Rata
Lampungpro.co, 02-Apr-2019

Erzal Syahreza 696

Share

Kesehatan, Karbohidrat, Kuliner

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Banyak orang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah sedikit karena ingin menurunkan berat badan, termasuk menghilangkan lemak perut yang membandel. Hal ini memang beralasan. Menurut ahli gizi teregistrasi di Green Chef, Gabby Geerts, mereka yang makan karbohidrat dalam jumlah besar, biasanya berupa makanan olahan dan karbohidrat sederhana, rentan mengalami akumulasi lemak di bagian perut.

Kita mungkin tidak bisa secara spesifik menargetkan untuk menurunkan lemak perut saja, namun memangkas asupan karbohidrat bisa mencegah perut kira semakin membuncit. Untuk hasil yang lebih nyata, selain memangkas karbohidrat, cobalah meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kamu bisa menurunkan berat badan dan menjaganya.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi munculnya lemak perut, termasuk stres dan kurang tidur. Selain itu, asupan karbohidrat juga memiliki peran besar. "Karbohidrat adalah sumber utama energi untuk tubuh, dihancurkan dan diubah menjadi glukosa oleh sel tubuh," kata Gabby.

Jika kita mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat dari jumlah yang diperlukan, tubuh kita akan mengubahnya menjadi glikogen, bentuk cadangan energi. Jika kita masih mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat bahkan ketika kapasitas cadangan glikogen sudah berlebih, tubuh akan mengubahnya menjadi lemak.

Insulin, sebagai hormon penghantar glukosa ke sel-sel tubuh, juga akan berkurang efektivitasnya jika kita terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat. Artinya, jika kita terus menerus mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, tubuh akan mengalami resistensi insulin. "Efisiensi insulin akan terus menurun dan akan lebih banyak energi disimpan sebagai lemak," jelas Gabby.

Jadi, jika kamu bertanya-tanya mengapa berat badanmu naik dan bagian tengah tubuhmu membuncit, maka lihatlah kembali pola makanmu. Catatlah asupan karbohidrat yang dikonsumsi, perhatikan tipe karbohidrat yang dikonsumsi, ukuran porsi, hingga apapun yang dianjurkan ada pada piring makan. "Menambah makanan kaya lemak sehat dan protein akan membantu kita menurunkan penyerapannya dan menjaga level gula darah tetap stabil," katanya.

Maka memantau kembali jumlah asupan karbohidrat dalam sehari bisa saja menjadi lompatan awal. Pola makan rendah karbohidrat bukan hanya fokus dengan menurunkan asupan karbohidrat, tetapi juga mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks, seperti sayur-sayuran dan biji-bijian utuh, yang kaya serat dan rendah gula.

Polisakarida pada karbohidrat kompleks akan lebih lama untuk dihancurkan, karena memiliki rantai sakarida ganda. "Proses metabolisme ini akan lebih lama karena menjaga sekresi insulin dan level gula darah tetap stabil," kata Gabby. Sebaliknya, karbohidrat sederhana, seperti makanan kemasan yang diproses atau biji-bijian, memiliki serat yang lebih rendah, tinggi gula dan dicerna lebih cepat. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

20524


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved