WAY KANAN (Lampungpro.com): Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya mengingatkan aparaturnya tidak melakukan pungutan liar (pungli). Apalagi yang berkaitan dengan pelayanan publik kepada masyarakat. Terus terang, saya prihatin dengan adanya pegawai yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) kemarin, kata Raden Adipati, Jumat (17/2/2017).

Pernyataan itu dikemukakan Raden Adipati terkait tertangkapnya Rusdi (36), seorang pegawai honorer oleh Pokja Penindakan dan Yustisi UPP Saber Pungli Way Kanan di Kantor UPTD Dinas Perhubungan, Kamis (16/2/2017). Apalagi, kata Raden Adipati, sejak awal dia sudah mengimbau, mewarning semua aparatur untuk bekerja baik sesuai aturan yang ada. Saya berharap ini tidak terulang lagi. Ini pelajaran bagi semuanya, kata dia.

Sebelumnya dilaporkan, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (16/2/2017), Tim Pokja Penindakan dan  Yustisi UPP Way Kanan melakukan OTT di Kantor UPTD Dinas Perhubungan setempat di Kecamatan Baradatu, Rusdi, pegawai honorer di unit kerja itu, melakukan pungli sebesar Rp340 ribu.  

Saat itu, Tim UPP Way Kanan melakukan penyamaran di UPTD Dishub setempat saat saksi korban Mh akan mengurus perpanjangan KIR, izin angkut dan bongkar muat. Oleh Rusdi, MH diminta biaya sebesar Rp340 ribu. Mh pun memberikan uang sebesar Rp400 ribu.

Saat itu tim langsung melakukan penangkapan dan menyerahkan pegawai honorer itu ke Polres Way Kanan. Barang bukti yang ikut disita, uang Rp400 ribu dari tangan tersangka. Selain itu, uang tunai Rp2 juta dari laci meja kerja tersangka. Kemudian, empat buku KIR, tiga lempeng penen yang sudah dicetak, 10 lempeng penen belum dicetak, 20 blangko kosong buku KIR, 8 blangko kosong izin usaha angkut, 4 blangko kosong izin bongkar muat, 2 lembar data uji kendaraan, 8 batang kawat pemasang penen KIR. (*/PRO2)