Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pegawainya Tolak Pasien Anak Sesak Napas Masuk IGD, Begini Penjelasan RSUD Ahmad Yani Metro
Lampungpro.co, 07-Feb-2024

Amiruddin Sormin 426

Share

Gedung RSUD Ahmad Yani Metro. ANTARA

METRO (Lampungpro.co): Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, Lampung, diduga menolak pasien masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Korban penolakan yakni Liya Riani warga Kelurahan Hadimulyo Timur menjelaskan, awalnya dia membawa anaknya yang sesak napas ke RSUD A Yani.

Namun, saat masuk ke IGD justru dia mendapat perlakuan kurang baik. "Saya sama suami masuk IGD RS Ahmad Yani, namun perlakuannya kurang baik. Suami sudah mau daftar disuruh ke depan lagi di ruang IGD dan diberitahukan bahwa keadaan rumah sakit penuh," kata Liya Riani seperti dikutip SuaraLampung.id (jaringan media Lampungpro.co), dari Antara Rabu (7/2/2024).

Menurutnya, anaknya yang mengalami sesak napas tidak diberikan pertolongan atau diperiksa terlebih dahulu dan diberitahu oleh petugas bahwa ruangan penuh. "Tidak diperiksa terlebih dahulu, saya aja yang panik sambil gendong anak saya yang sesak napas tidak diberi tempat duduk," katanya.

"Karena itu saya bersama suami berinisiatif pindah rumah sakit agar anak kami segera diberikan pertolongan, takutnya ada apa-apa," ujar dia.

Sementara itu, pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro mengakui adanya penolakan salah satu pasien di IGD. Mewakili Direktur, Kepala Bagian Keperawatan RSUD Jenderal Ahmad Yani, Okta menjelaskan, setelah dilakukan penelusuran di waktu jam kerja adanya keteledoran yang dilakukan oknum pegawai di bagian pendaftaran.

"Sudah saya telusuri dan kita sudah panggil kedua petugas yang bersangkutan Kalau tempat tidur penuh, pasien baik itu anak-anak atau siapapun tetap harus dicek kondisinya dan diperiksa," kata dia saat dikonfirmasi via telepon.

Okta mengatakan walaupun tempat tidur penuh minimal pasien dicarikan kursi. Bukan hanya itu, pasien juga harus dilakukan pengecekan oleh dokter. "Kemungkinan maksudnya sudah baik, namun cara penyampaiannya yang kurang jelas," ucapnya.

Pihaknya mengaku sudah memberikan pembinaan dan pengarahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Saya tekankan kepada keduanya baik semua pegawai di ruang IGD, apapun kondisinya pasien masuk IGD dilihat kondisinya carikan tempat kalau penuh minimal tempat duduk dulu dan dilakukan pengecekan," paparnya. (***)

1 2

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

321


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved