JAKARTA (Lampungpro.co): Pemerintah RI memastikan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG), berjalan di bawah pengawasan ketat untuk menjamin keamanan, kebersihan, dan kelayakan makanan yang diberikan kepada masyarakat, terutama para pelajar.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan, setiap dapur yang menjadi bagian dari program MBG wajib memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dan memenuhi standar kebersihan yang telah ditetapkan. Ia meminta para kepala daerah, untuk memastikan seluruh dapur MBG di wilayah mereka beroperasi sesuai standar.
"Pengawasan terhadap penerbitan sertifikat laik higienis sanitasi harus benar-benar dilakukan dengan cermat. Jangan sampai ada dapur yang tidak layak lolos begitu saja," kata Tito Karnavian dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).
Mendagri juga turut menekankan pentingnya peran aktif Dinas Kesehatan di daerah dalam proses pengawasan, mulai dari pemeriksaan kebersihan dapur, hingga penilaian kualitas makanan.
"Dinas Kesehatan harus dilibatkan penuh, terutama dalam memastikan dapur MBG, untuk memenuhi standar kesehatan dan kebersihan," ujar Tito Karnavian.
Tito juga menyoroti kesiapan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), agar makanan yang dibagikan kepada siswa benar-benar layak konsumsi, dan tidak dalam kondisi basi.
Tito juga mendorong adanya kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan Badan Gizi Nasional (BGN), terutama di wilayah terpencil. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar program MBG berjalan optimal, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Di sisi lain, Kepolisian Daerah (Polda) Riau turut memperkuat pengawasan dengan meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kesembilan dalam Program MBG.
Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan mengungkapkan, hingga saat ini terdapat lima belas titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di bawah pengawasan Polda Riau dan tersebar diberbagai daerah.
Menurutnya, pelaksanaan program MBG yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto ini, harus diawasi secara ketat untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan.
"Program ini diawasi secara bersama-sama, untuk memastikan tidak ada insiden seperti keracunan atau gangguan kesehatan yang menimpa penerima manfaat," ungkap Irjen Herry Heryawan.
Setiap tahapan dalam pelaksanaan program MBG sendiri, nantinya akan diawasi dengan ketat, mulai dari pemilihan bahan pangan, proses pengolahan, hingga tahap distribusi ke sekolah-sekolah.
Dalam proses pendistribusian makanan ke sekolah pun, Polri menugaskan Bhabin Kamtibmas untuk turut mendampingi guna menjamin keamanan dan ketertiban.
Setiap dapur MBG telah dilengkapi kamera pengawas (CCTV) dan sistem security food, untuk memastikan setiap tahap pengolahan makanan berlangsung aman dan higienis.
Menurut Herry, total penerima manfaat dari program MBG di wilayah Polda Riau mencapai tiga ribu pelajar, dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring peningkatan kapasitas dapur serta perluasan wilayah pelayanan.
Jumlah penerima manfaat ini akan terus meningkat, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah pusat, dalam mencukupi kebutuhan gizi anak-anak. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bandar Lampung
446
Kominfo Lampung
591
Pendidikan
643
446
03-Nov-2025
643
03-Nov-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia