Pemkab Lampung Selatan Saat Rapat Penentuan Lokus Perbaikan Jalan | Lampungpro.co/Dok Kominfo

KALIANDA (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, menggelar rapat penentuan lokus prioritas perbaikan jalan di tahun 2025, di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung Selatan, Rabu (14/5/2025).

Rapat tersebut, merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi terkait infrastruktur jalan antara Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, dengan seluruh camat secara virtual pada Sabtu (10/5/2025) kemarin.

Rapat yang dipimpin Penjabat (Pj) Sekda Lampung Selatan Intji Indriati itu, diikuti Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan Achmad Herry, Kepala Bappeda Lampung Selatan Aryan Sahurian, Kepala Dinas Perkim Aflah Efendi, perwakilan Dinas PUPR, dan Camat Se- Lampung Selatan.

Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan Pemkab Lampung Selatan, Achmad Herry mengatakan, penentuan lokus jalan yang akan diperbaiki atau diprioritaskan perbaikannya yakni, jalan yang sudah di atas 10 tahun yang sama sekali tidak tersentuh perbaikan.

Jalan yang akan diperbaiki tersebut, memiliki kategori rusak berat, sedang, dan ringan yang dilewati oleh pemukiman ramai, food estate, hingga kawasan strategis.

"Jadi jalan yang diprioritaskan adalah jalan kabupaten. Untuk itu, camat dan kepala desa harus mengetahui letak jalan prioritas, sehingga tidak menjadi overlap terkait dengan apa yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dan apa yang menjadi tanggung jawab jalan lingkungan," kata Achmad Herry.

Sementara, Pj Sekda Lampung Selatan, Intji Indriati menegaskan, penentuan lokus jalan prioritas merupakan langkah strategis dalam mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur, khususnya di daerah-daerah dengan aksesibilitas rendah dan kepadatan aktivitas ekonomi tinggi.

"Pembangunan infrastruktur jalan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan wilayah, memperlancar mobilitas masyarakat, serta membuka keterisolasian desa-desa," tegas Intji Indriati.

Oleh karena itu, menurut Intji Indriati, semua harus memastikan penentuan lokus tersebut, bisa berdasarkan data dan kebutuhan secara riil di lapangan. (***)

Editor : Febri Arianto