Wali Kota Bandar Lampung Saat Menerima Audiensi Rektor UIN Lampung dan TSU Rusia | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menerima audiensi Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), Prof. Wan Jamaluddin, dan Vice Rector for International Affairs Tomsk State University (TSU) Rusia, Prof. Artem Yu Rykun di Ruang Rapat Pemkot Bandar Lampung pada Jumat (11/4/2025).

Dalam audiensi tersebut, Prof Wan Jamaluddin memperkenalkan TSU Rusia sebagai salah satu universitas terbaik dunia yang masuk dalam 300 besar QS World University Rankings.

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jalamuddin mengatakan, TSU memiliki anggaran dan dukungan pendanaan yang kuat, untuk berbagai proyek kolaboratif dengan mitra internasional.

"Kami berharap melalui pertemuan ini membawa manfaat tidak hanya untuk UIN RIL, terutama dalam pendirian fakultas dan program studi baru seperti Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Kedokteran, tapi juga memberikan manfaat lebih luas kepada Pemerintah Kota (Pemkot) dan masyarakat Bandar Lampung," kata Prof Wan Jamaluddin.

Menurutnya sebelum audiensi dengan Wali Kota Bandar Lampung, Prof Rykun telah mengunjungi Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, untuk melihat potensi kerjasama riset atau bidang lain yang bisa dijajaki TSU di wilayah Lampung, khususnya Bandar Lampung.

Menanggapi kunjungan tersebut, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyambut baik kehadiran UIN Raden Intan Lampung dan TSU Rusia. Ia menyampaikan harapan besar terhadap pengembangan pendidikan dan layanan kesehatan di Bandar Lampung.

Eva Dwiana menyampaikan, pada 30 April 2025 mendatang, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit UIN Raden Intan Lampung. 

"InsyaAllah ke depan rumah sakit ini bisa berdiri dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama dalam mendukung pendidikan kedokteran di Bandar Lampung," ujar Eva Dwiana.

Selain itu, Eva Dwiana juga turut menyinggung program bantuan pendidikan bagi masyarakat, dimana Pemkot Bandar Lampung punya harapan untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada mahasiswa.

"Mudah-mudahan ini bisa terealisasi, saat ini kami sudah minta data mahasiswa ke UIN Lampung yang memang tidak mampu secara ekonomi, agar bisa kami bantu menyelesaikan kuliahnya sampai selesai, khususnya bagi mereka yang sekarang berada di semester 2 atau 3, supaya tidak putus di tengah jalan," ujar Eva Dwiana.

Pada kesempatan tersebut, Eva Dwiana juga turut menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus menangani isu-isu lingkungan secara berkelanjutan di wilayah Bandar Lampung.

Sementara itu, Prof Artem Yu Rykun menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Bandar Lampung dan UIN Lampung atas sambutan hangat dan kesempatan dialog yang diberikan.

Prof Artem menyebut, kunjungannya kali ini bukan yang pertama, dan kerjasama antara TSU dan UIN Lampung juga sudah terjalin cukup intens dalam beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, sebelumnya fokus kerjasama lebih kepada pertukaran pelajar, staf, dan dosen, serta pengembangan proyek-proyek bersama. Namun kali ini, TSU Rusia juga ingin memperluas cakupan kerjasama dalam membantu pengembangan Bandar Lampung.

"Kunjungan kali ini memiliki fokus kerjasama baru, yakni pembangunan laboratorium bersama untuk studi material tropis. Banyak hal yang tidak kami temukan di Rusia karena iklimnya berbeda, seperti di daerah tropis seperti Lampung, ada banyak data yang bisa digali lebih dalam," sebut Prof Artem.

Terkait kunjungannya ke Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Prof. Rykun menjelaskan, pihaknya tengah mengeksplorasi pengembangan teknologi pengecatan kapal, karena kondisi kapal di daerah tropis berbeda dengan daerah dingin.

"Kami sudah mengembangkan teknologi berbasis nanomaterial untuk mengatasi hal tersebut. Selain menjaga kualitas air, teknologi ini juga menjaga habitat mikroorganisme agar kegiatan memancing tidak tercemar," jelas Prof Artem.

Selain itu, TSU Rusia juga memiliki teknologi penanganan banjir di kota besar yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, karena mereka memiliki teknologi penyimpanan sampah untuk mengurangi pembuangan berlebih

Sampah organik bisa digunakan untuk pertanian, sementara sampah anorganik akan kami bantu koneksikan dengan area biologi untuk pemanfaatan lebih lanjut.

Ia pun mengundang delegasi dari Lampung untuk berkunjung ke TSU Rusia, karena mereka memiliki banyak program dan teknologi yang luar biasa. (***)

Editor : Febri Arianto