Penyelam Putri Della Karneta. LAMPUNGPRO.CO/BASARNAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Basarnas Lampung pernah mencatat prestasi dalam misi nasional pencarian korban pesawat jatuh di laut. Saat pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang membawa 189 penumpang di Karawang, Jawa Barat, pada 29 November 2018, nama Basarnas Lampung melambung lewat penyelam Putri Della Karneta.

Saat itu, Putri menjadi satu-satunya penyelam perempuan Basarnas yang ikut mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Musibah yang menimpa Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021), kembali memanggil wanita yang bergabung di Basarnas sejak 2013 ini.

Menurut Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, pada Minggu (10/1/2021) pagi, Putri dan enam penyelam lain telah berangkat bersama RIB 02 dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Sebelumnya, Basarnas Lampung juga mengirimkan KN SAR 224 Basudewa menuju Kepulauan Seribu, Jakarta. 

"Tim ini di lapangan akan dipecah-pecah dan digabung dengan tim lain. Sinerginya seperti itu," kata Jumaril kepada Lampungpro.co, Minggu (10/1/2021).

Seluruh anggota tim, kata Jumaril, dilepas secara resmi tadi malam di Kantor Basarnas Lampung, di Natar, Lampung Selatan. Jumaril optimistis Putri dan kawan-kawan akan bekerja maksimal menemukan korban. "Jika korban ditemukan masih di dalam tubuh pesawat, penyelam kami siap mengevakuasinya," kata Jumaril.

Menurut Jumaril, pengalaman Putri menyelam sudah banyak menorehkan prestasi. Dia puluhan kali ikut penyelamatan seperi mencari anak yang terbawa arus air, nelayan yang perahunya terbalik, orang tenggelam di air terjun serta sungai, dan orang hilang di gunung. 

Jika tak ikut misi pencarian, sehari-hari Putri menjadi instruktur bagi anggota baru Basarnas. Kemampuannya menyelam membuat dia dipercaya menyelam bersama Tim Basarnas Special Group (BSG), tim elite milik Basarnas. "Setiap anggota harus punya kemampuan khusus, seperti Putri dengan kemampuan selam," kata Jumaril. (PRO1)