Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Lampung-Bengkulu, Sigit Mintarso, mengatakan pihaknya masih mengkaji kemungkinan penghentian penjualan tiket kapal penyeberangan rute Bakauheni-Merak, seperti yang dilakukan di rute Merak-Bakauheni selama 6-17 Mei 2012. BPTD harus menunggu kebijakan dan arahan pusat terlebih dahulu sebelum memutuskannya.

"Kami harus menunggu kebijakan dan arahan pusat terlebih dahulu. Kami akan koordinasikan lanjut dengan ASDP Merak dan juga kebijakan pusat," kata Sigit Mintarso menjawab konfirmasi Lampungpro.co, Kamis (8/4/2021).

Menanggapi penghentian penjualan tertuang dalam surat Nomor AP.201/I/3/BPTD-Banten/2021 yang diteken Kepala BPTD VIII Banten, pada prinsipnya, pihaknya sepakat dengan beberapa hal yang diatur surat tersebut seperti pelaksanaan rapid tes antigen dan tes GeNose19. Kemudian, hasil rapid tes antigen dan tes GeNose19 sebagai syarat bagi pengguna jasa untuk melakukan reservasi tiket pada sistem Ferizy.

"Penghentian penjualan tiket online itu selama 6-17 Mei 2021. Tentu sekarang masih berjalan seperti biasanya. Namun kami sependapat bahwa semua pengguna jasa harus menjalani rapid tes antiten dan tes GeNose19," kata dia. 

Kementerian Perhubungan melalui BPTD Banten, secara resmi meminta kepada GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, menghentikan atau menutup pelayanan tiket online. Penutupan penjualan tiket online itu berlaku bagi pejalan kaki dan kendaraan golongan I, II, III, IVa, Va, dan VIa.

Penghentian penjualan tertuang dalam surat Nomor AP.201/I/3/BPTD-Banten/2021 yang diteken Kepala BPTD VIII Banten, Endi Suprasetio, pada 2 April 2021. Surat itu menindaklanjuti SE Menteri Perhubungan terkait petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi darat dalam masa pandemi Covid-19. (PRO1)