JAKARTA (Lampungpro.com): Upaya penyelesaian persoalan hutan dan lahan gambut oleh Pemerintah Indonesia, mendapat apresiasi dari dunia internasional.�Apresiasi itu datang dari Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Albert Arnold Gore Jr. (Al Gore) dalam Konferensi Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) 23 di Bonn, Jerman, Jumat (10/11/2017).
Seperti diketahui, restorasi lahan gambut menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan emisi gas rumah kaca (GRK). "Indonesia jelas merupakan salah satu negara penting di dunia, negara yang juga sama seperti negara saya yang juga terdampak perubahan iklim dari peningkatan muka air laut, badai yang semakin kuat, kerusakan subsistem agrikultur dan banyak lagi," kata Al Gore saat di Paviliun Indonesia.
Komitmen Pemerintah Indonesia tersebut, kata Al Gore diwujudkan dalam penggunaan energi terbarukan, dan terus memberikan perhatian dalam menyelesaikan persoalan hutan dan lahan gambut yang telah terkonversi menjadi perkebunan sawit ada.�
Al Gore pun mengaku senang bisa melanjutkan kerja sama dengan para Climate Leader dan individual di pemerintahan di Indonesia. "Khususnya untuk memecahkan persoalan perubahan iklim karena persoalan yang dihadapi Indonesia lumayan berat," kata dia.
Climate Leader sendiri adalah sebutan dari para aktivis lingkungan hidup yang mengikuti pelatihan yang diprakarsai Al Gore melalui Proyek Kenyataan Iklim (Climate Reality Project). Peraih Nobel Perdamaian 2007 itu juga mengajak kalangan internasional mendukung Climate Reality Project di Indonesia.
Sejauh ini sudah ada sekira 300 orang Indonesia sebagai Climate Leader yang mengikuti pelatihan dan bekerja keras untuk aksi pengendalian perubahan iklim. "Dan, untuk generasi berikutnya, kami peduli dan ingin memastikan kalian aman, dan penetapan Kesepakatan Paris berjalan," ujarnya.
Aktivis perubahan iklim AS ini kurang dari 30 menit berada di Paviliun Indonesia, namun disesaki pengunjung dari berbagai negara. Mereka mendengarkan dengan seksama pernyataan Al Gore langsung di dalam paviliun maupun di luar melalui televisi. "Saya senang melihat kerumunan di Paviliun Indonesia hari ini dan terima kasih telah menciptakan perubahan iklim di dalam paviliun," kata Al Gore.
Diketahui, Indonesia melalui Badan Restorasi Gambut (BRG) menyampaikan kemajuan pelaksanaan restorasi gambut dalam konferensi yang diadakan oleh Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Deputi Bidang Perencanaan dan Kerja Sama BRG, Budi Satyawan Wardhana mengatakan, pihaknya akan merestorasi sekitar 2,5 juta hektare ekosistem gambut yang terdegradasi, di antaranya yang terbakar pada tahun 2015 seluas 875 ribu hektar.
Dalam konteks tersebut, restorasi ekosistem gambut memberikan kontribusi penting.
Pemerintah Indonesia menjalankan komitmen nasional untuk menurunkan emisi hingga tahun 2030 sebesar 29 persen sampai 41 persen dengan dukungan internasional. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4135
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia