Berita Lampung, Portal Berita Lampung, Berita Lampung Terkini, Berita Daerah Lampung, Web Berita Lampung, Berita Nasional Terkini, Berita Kuliner, Berita Kuliner Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Portal Berita Pariwisata Lampung, Portal Berita Pariwisata Nasional, Portal Berita HPN, Portal Berita Asian Games

JAKARTA (Lampungpro.com): Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengaku menyesali terjadinya berbagai penyerangan terhadap tokoh agama terutama ulama dan berbagai tempat ibadah yang belakangan ini marak dilakukan orang yang dianggap gila.

Ini tentunya adalah rekayasa sistematis, meskipun kita belum bisa menyimpulkan lebih lanjut karena masih perlu data, ujar Din saat konferensi pers Penanggulangan Tindak Kekerasan Terhadap Ulama dan Perusakan Rumah Ibadah di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Rekayasa sistematis itu, menurut Din, sangat canggih dan tersusun rapi. Terbukti dari rentetan penyerangan yang selalu menyasar pemuka agama, terutama ulama dan perusakan tempat ibadah, seperti yang beberapa waktu lalu terjadi di Yogyakarta.

Din meminta semua pihak berwenang agar mengungkap kasus besar ini sesegera mungkin. Jika tak segera dituntaskan, Din khawatir dampaknya justru semakin jauh meluas ke masyarakat. Akan semakin banyak yang main hakim sendiri, saling tuduh antaragama dan saling menyalahkan satu dengan lainnya, kata Din.

Agar suasana tidak memanas, Din meminta agar kasus-kasus ini diselesaikan melalui dialog supaya tidak ada pihak yang menyalahkan atau merasa disalahkan. Hadir mendampingi Din, Anggota Dewan Pertimbangan MUI, Sekretaris Jenderal MUI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, Kabareskrim Polri Ari Dono Sukmanto dan perwakilan Organisasi Islam. (**/PRO2) 

Din Syamsuddin, BNPT, MUI, Terorisme, Penyerangan Ulama, Lampung, Jakarta