BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Komunitas Food Combining Lampung menggelar sharing sehat bersama Anung Nur Rachmi, bertempat di Cows Cafe, Bandar Lampung, Sabtu (25/1/2020). Kegiatan tersebut membincang soal food combining sebagai pola makan sehat yang saat ini mulai digemari dan tren di kalangan masyarakat. Pola makan sehat ini terbukti membuat banyak orang terhindar dari berbagai penyakit, bahkan banyak yang sembuh dari penyakitnya.
Pada kesempatan tersebut Anung yang merupakan praktisi Food Combining memaparkan, konsep food combining merupakan koreksi dari 4 sehat 5 sempurna. Menurutnya ada kesalahan dalam konsep 4 sehat 5 sempurna. "Dalam segi kebutuhan dua konsep ini sama, tapi susu dihilangkan dalam konsep food combining," ujarnya.
Hal itu karena susu merupakan bahan yang paling sulit dicerna tubuh manusia. Hal itu bisa mengakibatkan pembusukan makanan dalam tubuh. Kemudian menurutnya ada kesalahan pola makan di masyarakat selama ini. Ia menjelaskan, tubuh manusia hanya butuh 20% karbohidrat dan 10% protein hewani.
Sedangkan sisanya sebanyak 70% vitamin dan mineral dalam hal ini buah dan sayuran. "Selama ini kita lebih banyak konsumsi karbohidrat dan protein hewani bahkan berbarengan dibanding vitamin dan mineral," ujarnya.
Kemudian, kesalahan lainnya adalah makan dan minum yang manis manis setelah makan. "Hal itu merupakan kebiasaan yang salah, makanan dan minuman manis bisa membusukkan makanan yang baru dimakan dan diserap oleh tubuh," jelas Anung.
Pola makan tersebut yang menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia. Antara lain hipertensi, asam urat, kolesterol, dan diabetes bahkan kanker. Untuk mengatasi hal itu, pola makan food combining mengatur pola makan keseharian. Dimulai dengan segelas air hangat yang diberi jeruk nipis atau lemon di pagi hari dan makan buah sampai jam 11.00 WIB.
Untuk menu siangnya protein hewan dikonsumsi dengan sayur dan tahu tempe tanpa nasi. Atau sebaliknya nasi (karbohidrat) dimakan bersama tempe, tahu, dan sayur. "Didalam prinsip pola makan food combining antara karbohidrat dan hewani tidak boleh digabung sebab akan sulit dicerna sehingga menjadi sampah (junkfood) akibatnya memperberat kerja usus," sebut Anung
Selanjutnya untuk sore hari dianjurkan untuk makan cemilan sehat berupa kacang kacangan atau alpukat sebagai sumber Omega 3. Untuk malam hari, menu karbohidrat (nasi atau ubi) ditambah sayuran dan tahu tempe tanpa protein hewani. "Konsep pola makan itu disusun berdasarkan pola kerja organ-organ tubuh manusia, sehingga lebih efektif dan terbukti menyehatkan," pungkasnya. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
306
Lampung Selatan
25449
Humaniora
3139
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia