Amiruddin Sormin/LAMPUNGPRO.CO

Tabikkk puuunnn...

Semua zaman ada orangnya dan semua orang ada zamannya. Itulah yang disebut momentum, satu dari enam M syarat untuk jadi pemimpin, yakni man (figur), management (tim kampanye/relawan), money (biaya politik), momentum (nasib), massa (pemilih), dan media (dukungan media massa-media sosial).

Satu saja dari enam itu tak ada ada, orang seberuntung Arinal Djunaidi pun sulit untuk terpilih. Ya, keberuntungan yang selalu menyertai Arinal dalam karir politiknya, berhenti di hari Rabu, 27 November 2024, ketika Gubernur Lampung (2019-2024) yang berpasangan dengan Sutono itu hanya meraih 17,18% suara versi hitung cepat Rakata pada Pilkada Gubernur 2024.

Sedangkan lawannya Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela, meraih 82,82% versi hitung cepat Rakata. Ini sama saja Mirza-Jihan sebenarnya melawan kotak kosong, karena kotak kosong di Pilkada Tulang Bawang Barat saja mampu meraih 37,67% dan di Lampung Barat suara kotak beda tipis dengan suara Arinal yakni 12,21%.

Tanda-tanda kekalahan Arinal sebenarnya sudah disampaikan berbagai Lembaga survei. Tak satu pun survei eksternal partai yang memenangkannya.

Tak ada yang kaget dengan kekalahan Arinal itu. Yang bikin kaget justru perolehan angkanya yang cuma 17,18%. Pasalnya, seminggu sebelum coblosan, survei Disway Research and Developmen dan RLMG menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 1 Arinal Djunaidi-Sutono diprediksi 24,05%.

Sebaliknya, tak ada yang meragukan Mirza-Jihan menang Pilkada. Tapi yang mengejutkan adalah perolehan suaranya yang mencapai 82,82%. Padahal dalam berbagai survei, elektabilitas Mirza-Jihan paling tinggi 69% atau setara dengan perolehan suara Prabowo-Gibran di Lampung pada Pilpres 14 Februari 2024.

Jika membaca tanda-tanda zaman, momentum Arinal sebenarnya sudah berakhir ketika Tiktoker Bima memviralkan kerusakan infrastruktur mulai dari Kota Gajah hingga Seputih Banyak, Lampung Tengah, dan Kota Baru Lampung. Momentumnya makin hilang, ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi jalan rusak itu pada 5 Juli 2023 yang berujung kucuran dana Rp800 miliar untuk perbaikan jalan di Lampung.