JAKARTA (Lampungpro.com): Kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di tingkat dewan pimpinan wilayah (DPW) dan ranting se-Jakarta disebut mulai berkomentar lepas tangan pada Pemilihan Presiden 2019. Para kader kecewa karena alotnya pembahasan kursi wakil gubernur DKI Jakarta. Padahal, mereka memegang hasil komunikasi politik antara para petinggi PKS dan Partai Gerindra yang menyatakan bahwa kursi wagub DKI adalah hak PKS.
Kekecewaan kader PKS bisa berdampak pada upaya pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 di Jakarta. Mesin partai PKS untuk Pilpres 2019 bisa mati akibat hal ini. "Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai pasti mati tuh karena PKS itu kan partai kader," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, Selasa (30/10/2018).
Meskipun demikian, Partai Gerindra meyakini PKS tidak akan mematikan mesin partainya pada Pilpres 2019. Sebab, Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat berkoalisi karena sama-sama berkomitmen mengganti presiden Republik Indonesia. "Kami meyakini bahwa PKS tidak akan mematikan mesin partai karena kita komitmen mengganti presiden kan, melakukan perubahan, tentu kemudian akan berpikir yang lebih besar," ujar Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, Rabu (31/10/2018).
Selain itu, Andre mengatakan, Gerindra dan para partai koalisi juga berkomitmen memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia, memperbanyak lapangan pekerjaan, hingga memastikan harga-harga bahan pokok tetap terjangkau bagi seluruh rakyat. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik memiliki keyakinan yang sama. Dia yakin DPW PKS DKI Jakarta tidak akan meninggalkan Gerindra pada Pilpres 2019 karena persoalan wagub DKI.
Menurut Taufik, DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI akan sama-sama memenangkan Prabowo-Sandiaga di Jakarta. "Prabowo menang jadi presiden, di DKI menang, yakin dong. Saya yakin PKS enggak akan meninggalkan Gerindra, itu kan PKS partai besar," ucap Taufik.
Andre meminta DPW PKS DKI Jakarta tidak mengancam untuk mematikan mesin partai karena persoalan kursi wagub DKI. Lagi pula, dia menyebut ancaman itu bukan sikap partai, melainkan hanya komentar kader PKS. "Kita enggak usah saling ancam, ribut-ribut di eksternal, enggak eloklah," ujar Andre.
#Juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu juga meminta PKS DKI menahan diri untuk berkomentar negatif. Sebab, para petinggi PKS juga tidak berkomentar negatif dan ribut-ribut soal wagub DKI. "Sampai sekarang lihat dong komentar dari pimpinan PKS, tidak ada komentar negatif, karena kita tahu bahwa kami itu sudah sehati," kata Andre. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
7616
Lampung Selatan
514
Bandar Lampung
572
197
09-Jul-2025
209
09-Jul-2025
238
09-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia