Pesawat CN 295 TNI AU saat bersiap terbang di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Selasa (23/2/2021). LAMPUNGPRO.CO/TNI AU

JAKARTA (Lampungpro.co): Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI Angkatan Udara (AU) menabur 2,4 ton garam di atas wilayah Selat Sunda, Ujung Kulon, dan Lampung Timur. Penaburan garam ini, untuk memodifikasi cuaca agar hujan tak turun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). 

Dikutip dari laman Instagram TNI AU, Selasa (23/2/2021), disebutkan TNI AU menyiapkan dua pesawat jenis CN 295 A-2901 dari Skadron Udara 2 dengan penerbang Lettu Rafo dan pesawat Cassa 212 dari Skadron Udara 4 dengan penerbang Kapten Wanto takeoff dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini dipimpin Dwipa dari BPPT.

Melalui modifikasi cuaca diharapkan dapat mengurangi risiko banjir seperti yang terjadi beberapa hari lalu, kata Dwipa. 

Pada Selasa (23/2/2021), garam ditabur dari ketinggian 10 ribu hingga 12 ribu kaki dari pesawat CN-295. Garam ini ditabur di awan yang berpotensi mengakibatkan hujan.

"Tiga hari ini kami bekerja keras memindahkan hujan. Melalui TMC itu hujan yang kemungkinan jatuh di Jakarta, kami semai di daerah lautan, sehingga hujan jatuh di laut. Pertumbuhan awan dimodifikasi di tempat yang diinginkan jatuh hujan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah.

Penaburan garam ini cukup efektif mengurangi hujan di Jabodetabek. Menurut Indan, berkat TMC tak turun hujan deras seperti yang terjadi pada Sabtu (20/2/2021). 

Operasi ini dimulai Minggu (21/2/2021) pagi. Pada tahap awal pesawat Casa C-212 milik TNI AU terbang dengan menabur 800 kg garam. Berlanjut Senin (22/2/2021) dengan mengerahkan armada pesawat tambahan, yakni CN-295. (PRO1)