“Fondasi pertanian organik ada pada tanah yang sehat. Dengan teknologi ini, limbah organik bisa diolah menjadi pupuk berkualitas tinggi,” jelas Priyadi, S.P., M.Si., anggota tim yang berfokus pada bidang tanah dan pupuk.
Selain itu, tim juga mengenalkan pestisida nabati dari ekstrak daun sirsak serta bioherbisida dari daun kirinyuh.
“Produk ini terbukti efektif dalam penelitian kami. Tanaman tetap sehat tanpa bahan kimia berbahaya, sejalan dengan prinsip pertanian organik,” tambah Rizky Rahmadi, S.P., M.P.
Lebih dari sekadar budidaya tanaman, program ini diharapkan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Dengan sinergi akademisi dan sekolah, kami ingin menghadirkan manfaat nyata. Pertanian organik bisa menjadi keterampilan hidup yang berharga bagi siswa, sekaligus memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” kata Fajar.
Program ini menjadi langkah nyata bagaimana ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi dapat bertransformasi menjadi solusi praktis di sekolah, khususnya bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus yang tengah dipersiapkan untuk masa depan yang lebih mandiri. (***)
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
14109
Kominfo Lampung
450
Bandar Lampung
435
642
09-Sep-2025
450
09-Sep-2025
435
09-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia