BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan terus mengembangkan keilmuannya di bidang pertanian melalui berbagai kegiatan penelitian. Kali ini, dosen muda dari jurusan tersebut, yaitu Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si., Irene Zaqyah, S.P., M.Si., dan Reza Wahyuni, M.Pd., menguji daya simpan bibit tebu berbentuk bud set yang merupakan salah satu jenis bahan tanam yang telah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).
"Bentuk potongan stek yang kecil terdiri dari satu mata tunas, membuat jenis bibit ini sangat efisien dalam hal teknis pengadaannya. Namun, penangkaran bibit bermutu seperti P3GI cukup jauh dari Provinsi Lampung yang merupakan salah satu sentra pertanaman tebu di Indonesia, sehingga dalam proses pengadaan bibit terjadi masa tunda penanaman akibat transportasi ataupun hal teknis lain di lapangan sebelum penanaman," kata Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si., pada Senin (29/7/2024).
Jamaludin menambahkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya simpan bibit tebu jenis bud set, sehingga memungkinkan petani maupun peneliti mengakses bibit tebu bermutu dari berbagai produsen bibit di Indonesia dengan memperhatikan kemampuan tumbuh tanaman tebu dari masa simpan bibit yang berbeda.
Bibit yang diujikan adalah bibit unggul Varietas GMP1 hasil koleksi bibit milik Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung. Bibit dipotong berbentuk bud set dan disimpan dalam rentang waktu 1 hingga 4 hari sebelum dilakukan penanaman. Hasilnya menunjukkan bahwa bahan tanam jenis bud set ini menghasilkan perkecambahan, pertumbuhan, dan produksi bibit yang sama pada umur produksi bibit yaitu 5 bulan meski disimpan hingga 4 hari.
"Dengan demikian, bahan tanam tebu jenis bud set ini potensial untuk dikembangkan karena ukurannya yang efisien dalam pengadaan jumlah banyak, baik untuk keperluan penelitian maupun kebun bibit untuk produksi. Bibit ini juga memiliki respon pertumbuhan yang baik meski disimpan selama 4 hari," ujar Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si.
Selanjutnya, para dosen muda ini ingin menguji masa simpan bibit tebu jenis bud set ini pada rentang masa simpan yang lebih lama dengan tambahan teknologi yang dapat menekan laju penurunan kualitas bibit jenis bud set ini. Hal ini untuk mendukung program Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu bidang penelitian. Dengan demikian, Politeknik Negeri Lampung dapat terus berkontribusi dalam keberlanjutan perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1236
Lampung Selatan
3865
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia