Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

PT Nestle Panjang Kini Fokus Produksi Bumbu Masak, Ekspor Maggi ke Filipina dan Papua Nugini
Lampungpro.co, 16-Jun-2022

Amiruddin Sormin 2516

Share

Demo masak berbahan bumbu Maggi di PT Nestle Pabrik Panjang, Bandar Lampung, Rabu (15/6/2022). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): PT Nestle Indonesia kini fokus memproduksi bumbu masak Maggi di Pabrik Panjang Bandar Lampung. Sebanyak 95% produk yang dijual di Indonesia, kini berasal dari Pabrik Panjang.

Menurut Factory Manager Pabrik Panjang, Norman Tri Handono, aneka produk Maggi varian granul dan blok kini diproduksi di Bandar Lampung. Sedangkan saos masih diproduksi di luar Indonesia. "Kami fokus pada produksi kaldu untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri," kata Norman Tri Handono, saat menerima kunjungan pengurus harian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, di PT Nestle Pabrik Panjang, Rabu (15/6/2022). Kunjungan ini turut dihadiri Siti Sunfitri (Corporate Affair Director, Dindin Suzaridian (BEO Food), dan Bernad Horas Simanjuntak (Head of Human Resources).

Dia mengatakan sebagian bahan baku kaldu seperti gula berasal dari Lampung. Pihaknya, ingin terus meningkatkan kandungan lokal produksi agar investasi baru ini bermanfaat bagi masyarakat Lampung.

Selain menyasar pasar dalam negeri, Maggi juga diproyeksi mengisi pasar mancanegara. Menurut Norman, Maggi diekspor ke Filipina dan Papua Nugini. "Sebanyak 200 ton dari 800 ton itu dieskpor ke Papua Nugini. Sedangkan Filipina sebanyak 3 ribu ton," kata Norman.

Nestle Indonesia didirikan pada 1971 dan mempekerjakan sekitar 3.700 karyawan. Saat ini, Nestle memilikipabrik yakni di Panjang, Bandar Lampung dan Kejayan Jawa Timur.

Investor asal Swiss ini menjadi salah satu perusahaan swasta percontohan pendukung pemerintah dalam memperkuat program penguatan pangan. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kini Nestle tengah membangun pabrik keempat di Indonesia.

Pembangunan pabrik tersebut, kata Bahlil, berlokasi di Batang Industrial Park (BIP), Batang, Jawa Tengah, untuk meningkatkan kapasitas pabrik 25% atau 775.000 ton senilai CHF 220 juta atau setara Rp3,3 triliun. Pada kunjungan kerja ke Davos, Swiss, 24 Mei 2022, Bahlil bertemu Head of Operation Nestle, Magdi Batato. Di tengah pertemuan tersebut, Bahlil menyampaikan komitmen memfasilitasi pengembangan Nestle di Indonesia. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1583


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved