Pernyataan klarifikasi berita hoaks soal gigitan buaya di Cukuh Balak Tanggamus. LAMPUNGPRO.CO

CUKUH BALAK (Lampungpro.co): PT Prima Larvae bersama aparat pekon dan unsur Forkopimcam Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, resmi mengklarifikasi kabar bohong terkait isu warga digigit buaya di Pekon Way Rilau. Informasi tersebut sempat viral di media sosial dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Klarifikasi disampaikan dalam pertemuan resmi yang digelar di Kantor PT Prima Larvae Tanggamus, Rabu (28/5/2025) pukul 13.30 WIB. Hadir dalam agenda tersebut Camat Cukuh Balak Alsep Rizam, Sekcam Aguslan S.Sos, Kanit Binmas Polsek Cukuh Balak Aipda Sigit Destriantara S.Pd, Bhabinkamtibmas Bripka Alan Prayogi, anggota Tagana Liskhori, Kepala Hatchery PT Prima Larvae Yuni Satmaka, serta jajaran aparatur dan tokoh masyarakat setempat.

Pertemuan ini menindaklanjuti unggahan hoaks yang disebarkan oleh Mukhlis (36), seorang karyawan PT Prima Larvae asal Lampung Timur. Dalam unggahan Facebook-nya, Mukhlis menyebut adanya insiden terbaru warga diterkam buaya di Way Rilau.

Namun setelah dilakukan konfirmasi dan mediasi, Mukhlis mengakui bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanya berdasar asumsi pribadi tanpa verifikasi. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada warga Way Rilau dan masyarakat Cukuh Balak.

"Informasi yang saya unggah adalah tidak benar. Saya akui itu keliru dan tidak berdasar fakta. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terdampak," ucap Mukhlis dalam video klarifikasi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Mukhlis juga telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa unggahan tersebut adalah hoaks dan tidak akan diulangi.

Bhabinkamtibmas Polsek Cukuh Balak, Bripka Alan Prayogi, membenarkan klarifikasi tersebut dan memastikan kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan. "Betul, telah dilakukan klarifikasi dan kasusnya sudah selesai. Pihak Polres Tanggamus juga sedang menyiapkan rilis resmi," ujar Alan kepada Lampungpro.co.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial, serta tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. (***)

Editor Amiruddin Sormin, Laporan Nafian Faiz