BALIKPAPAN (Lampungpro.com): Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Senin (22/5/2017), menyampaikan sejumlah tantangan dan peluang menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global.
Menurut dia, salah satu ancaman tersebut adalah masalah kependudukan. Menurut Gatot Indonesia yang diakui dunia sebagai 'the winning region' berpotensi menjadi tujuan migrasi penduduk pada masa depan. 2020 diperkirakan enam juta orang akan bermigrasi, (itu baru) dari subsahara saja, yang kekeringan," kata Gatot.
Indonesia, kata Gatot, sangat berpotensi menjadi negara "pelarian" dari para migran dari berbagai negara di belahan dunia. "Sangat mudah. Pulau-pulau kita banyak. Ini sangat berbahaya. Dampak migrasi penduduk," tutur dia..
Ancaman tersebut dinilainya sangat berbahaya dan sudah pernah terjadi di masa lalu. Misalnya, pada masyarakat suku Aborigin dan Indian yang kini hampir punah. Melihat semua itu, sebuah puisi pun dibacakannya untuk menggambarkan suasana kebatinan dari ancaman tersebut. Puisi yang dibacakan berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya' karya Denny JA. (*/PRO2)
Tapi Bukan Kami Punya�
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil polisi
Ia datang sejak pagi
Katanya akan diinterogasi
�
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah
Terpana dan terdiam si Jaka
�
Dari mata burung garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung garuda
Ia melihat kota
�
Dari kepala burung garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
�
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
�
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
�
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
�
Jaka terus terpana
Entah mengapa
Menetes air mata
Air mata itu IA YANG PUNYA
�
---
�
Masuklah petinggi polisi
Siapkan lakukan interogasi
Kok Jaka menangis?
Padahal ia tidak bengis?
�
Jaka pemimpin demonstran
Aksinya picu kerusuhan
Harus didalami lagi dan lagi
Apakah ia bagian konspirasi?
Apakah ini awal dari makar?
Jangan sampai aksi membesar?
�
Mengapa pula isu agama
Dijadikan isu bersama?
Mengapa pula ulama?
Menjadi inspirasi mereka?
�
Dua jam lamanya
Jaka diwawancara
�
Kini terpana pak polisi
Direnungkannya lagi dan lagi
�
Terngiang ucapan Jaka
Kami tak punya sawah
Hanya punya kata
Kami tak punya senjata
Hanya punya suara
�
Kami tak tamat SMA
Hanya mengerti agama
Tak kenal kami penguasa
Hanya kenal para ulama
�
Kami tak mengerti
Apa sesungguhnya terjadi
Desa semakin kaya
Tapi semakin banyak saja
Yang BUKAN KAMI PUNYA
�
Kami hanya kerja
Tapi mengapa semakin susah?
Kami tak boleh diam
Kami harus melawan
Bukan untuk kami
Tapi untuk anak anak kami
�
----
�
Pulanglah itu si Jaka
Interogasi cukup sudah
�
Kini petinggi polisi sendiri
Di hatinya ada yang sepi
�
Dilihatnya itu burung garuda
Menempel di dinding dengan gagah
Dilihatnya sila ke lima
Keadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
�
Kini menangis itu polisi
Cegugukan tiada henti
�
Dari mulut burung garuda
Terdengar merdu suara
Lagu Leo kristi yang indah
Salam dari Desa
Terdengar nada:
"Katakan padanya padi telah kembang
Tapi, BUKAN KAMI PUNYA"
�
Mei 2017
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
18639
Lampung Selatan
7244
Bandar Lampung
6591
Lampung Tengah
4551
Gerbang Sumatera
4242
186
09-Apr-2025
240
09-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia