Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Rapimnas Golkar, Panglima TNI Baca Puisi 'Tapi Bukan Kami Punya'
Lampungpro.co, 23-May-2017

Lukman Hakim 1144

Share

BALIKPAPAN (Lampungpro.com): Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Senin (22/5/2017), menyampaikan sejumlah tantangan dan peluang menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global.

Menurut dia, salah satu ancaman tersebut adalah masalah kependudukan. Menurut Gatot Indonesia yang diakui dunia sebagai 'the winning region' berpotensi menjadi tujuan migrasi penduduk pada masa depan. 2020 diperkirakan enam juta orang akan bermigrasi, (itu baru) dari subsahara saja, yang kekeringan," kata Gatot.

Indonesia, kata Gatot, sangat berpotensi menjadi negara "pelarian" dari para migran dari berbagai negara di belahan dunia. "Sangat mudah. Pulau-pulau kita banyak. Ini sangat berbahaya. Dampak migrasi penduduk," tutur dia..

Ancaman tersebut dinilainya sangat berbahaya dan sudah pernah terjadi di masa lalu. Misalnya, pada masyarakat suku Aborigin dan Indian yang kini hampir punah. Melihat semua itu, sebuah puisi pun dibacakannya untuk menggambarkan suasana kebatinan dari ancaman tersebut. Puisi yang dibacakan berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya' karya Denny JA. (*/PRO2)

Tapi Bukan Kami Punya

Sungguh Jaka tak mengerti

Mengapa ia dipanggil polisi

Ia datang sejak pagi

Katanya akan diinterogasi

Dilihatnya Garuda Pancasila

Tertempel di dinding dengan gagah

Terpana dan terdiam si Jaka

Dari mata burung garuda

Ia melihat dirinya

Dari dada burung garuda

Ia melihat desa

Dari kaki burung garuda

Ia melihat kota

Dari kepala burung garuda

Ia melihat Indonesia

Lihatlah hidup di desa

Sangat subur tanahnya

Sangat luas sawahnya

TAPI BUKAN KAMI PUNYA

Lihat padi menguning

Menghiasi bumi sekeliling

Desa yang kaya raya

TAPI BUKAN KAMI PUNYA

Lihatlah hidup di kota

Pasar swalayan tertata

Ramai pasarnya

TAPI BUKAN KAMI PUNYA

Lihatlah aneka barang

Dijual belikan orang

Oh makmurnya

TAPI BUKAN KAMI PUNYA

Jaka terus terpana

Entah mengapa

Menetes air mata

Air mata itu IA YANG PUNYA

---

Masuklah petinggi polisi

Siapkan lakukan interogasi

Kok Jaka menangis?

Padahal ia tidak bengis?

Jaka pemimpin demonstran

Aksinya picu kerusuhan

Harus didalami lagi dan lagi

Apakah ia bagian konspirasi?

Apakah ini awal dari makar?

Jangan sampai aksi membesar?

Mengapa pula isu agama

Dijadikan isu bersama?

Mengapa pula ulama?

Menjadi inspirasi mereka?

Dua jam lamanya

Jaka diwawancara

Kini terpana pak polisi

Direnungkannya lagi dan lagi

Terngiang ucapan Jaka

Kami tak punya sawah

Hanya punya kata

Kami tak punya senjata

Hanya punya suara

Kami tak tamat SMA

Hanya mengerti agama

Tak kenal kami penguasa

Hanya kenal para ulama

Kami tak mengerti

Apa sesungguhnya terjadi

Desa semakin kaya

Tapi semakin banyak saja

Yang BUKAN KAMI PUNYA

Kami hanya kerja

Tapi mengapa semakin susah?

Kami tak boleh diam

Kami harus melawan

Bukan untuk kami

Tapi untuk anak anak kami

----

Pulanglah itu si Jaka

Interogasi cukup sudah

Kini petinggi polisi sendiri

Di hatinya ada yang sepi

Dilihatnya itu burung garuda

Menempel di dinding dengan gagah

Dilihatnya sila ke lima

Keadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kini menangis itu polisi

Cegugukan tiada henti

Dari mulut burung garuda

Terdengar merdu suara

Lagu Leo kristi yang indah

Salam dari Desa

Terdengar nada:

"Katakan padanya padi telah kembang

Tapi, BUKAN KAMI PUNYA"

Mei 2017

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18639


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved