Penyemprota disinfektan terhadap barang bawaan TKI di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa (12/5/2020). LAMPUNGPRO.CO/BP2MI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Hingga Selasa (12/5/2020), sebanyak 140  pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) dari berbagai negara tercatat kembali ke Lampung. Sebelum sampai di tujuan, Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) memeriksa dokumen kesehatan para PMI itu di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung.

PMI yang kembali ke Lampung itu, berasal Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, Maladewa, dan sejumlah anak buah kapal. "Secara harian kami menerima kepulangan PMI ke Lampung," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP2MI Lampung, Waydinsyah, mewakili Kepala UPT BP2MI Lampung Ahmad Salabi, kepada Lampungpro.co, Rabu (13/5/2020).

Pemeriksaan juga dilakukan di Kantor BP2MI Lampung Untung Suropati, Bandar Lampung. Selain paspor, dokumen yang diperiksa yakni Klirens Kesehatan dan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card). Kemudian, PMI beserta barang bawaannya mendapat semprotan disinfektan. Jika dokumen ini lengkap, PMI dibolehkan melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing.

BACA JUGA: Sebanyak 1.800 TKI Bakal Pulang ke Lampung, Begini Langkah Pengamanannya

"Mereka harus transit di Asrama Haji Rajabasa untuk pendataan. Selain dokumen paspor dan boarding pas dari negara penempatan yang membolehkan pulang ke daerah asal. Saat pandemi Covid-19 ini, tentu pokok surat keterangan telah rapid tes keterangan negatif dan Surat Klirens dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) harus ada," kata Waydinsyah.

Kepulangan para PMI, juga diperiksa di Bandara Radin Inten II berupa cek screening. Kemudian, di sejumlah gerbang Jalan Tol Trans Sumatera seperti di depan Polsek Sukarame, Bandar Lampung, setelah Gerbang Tol Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan. "Kendaaran dari luar kota dan PMI diberikan disinfektan," kata dia.

Terkait rencana pemulangan 1.800 TKI ke Lampung, BP2MI Lampung menyatakan sudah mendapat informasi tersebut. "Pihak Pemerintah Provinsi dan BP2MI Lampung sudah dapat informasi. Tentunya secara otomatis terkoordinasi dengan protokol kesehatan," kata Waydinsyah. (PRO1)